Sabtu, 22 Oktober 2016


Menjaga Apa yang Harus Dijaga
September-25-2015

Mentari sudah tak memberikan sinarnya pada bumi, Bulan sudah tak bersinar, kalilawar sudah terbangun dari tidurnya, dalam malam sepi hanya nyanyian jangkrik yang setia temani dalam malamku menjadikan lantunan suasana indah. tempat yang sederhana di balakang rumah yang penuh banyak ilalang dan duri-durinya, sanngat lumayan angker saat gelap, bagaikan rumah dalam hutan, namun memang sudah takdir tuhan hidup dalam rimba nafas ku tiada bosan nya menghirup udara belakang rumah sejak masa senangnya bermainku, hingga sekarang pada masa mengetahui arti hidup. Saat malam yang terbiasa sunyi tempat yang biasa ku hampiri sebelum tidur tiada sangka dalam sepi getaran di dalam saku dan cahaya dalam saku kananku ada satu panggilan masuk di hampone genggamku, ada nomer baru masuk menelfon ku, tanpa banyak berpikir aku menganggat dengan mengucap salam “Assalamualaikum hallo maaf ini siapa.? Jawaban salampun tiada jawaban, sampai salam dua kali salaman”Assalamualaikun hallo. tiada sedikitpun jawaban, hanya suara tangisan yang ber derung, tangis yang tak jelas terdengar, “ini siapa.? Kenapa nangis hallo.Tanya sekali lagi aku pada penelfon. dalam malam yang sepi mendengarkan tangisan ingatan aku langsung terpacu teringat kuntilanak, “hallo ini siapa.? Nakut-nakutin aku ya.? Tanya yang ke tiga kalinya,”hallo Assalamualikum.
“Wealaikumsalam kakak... “ dengan suara yang serak tangisan.
“Behh kamu tak dek alfa, kakak kira siapa nomer baru tumbenan ada yang telfon kakak, kenapa kamu nangis dek… ?”
“Adek mau cerita ke kakak, karena satu-satunya orang biasa mengerti kakak…’’
“Iya ayo cerita dek, “ tapi adek bukan alasan aja kan mungkin kangen ke kakak ya? hehe…”
“GR kamu kakak hmmm…” adek ada masalah kakak yang tak pernah aku rasakan dalam hidupku aku di kejar-kejar kebingungan dan penyesalan tiada henti deraian air mata tiada waktu jika ku ingat itu,,,”
“Hmm gitu dong senyum dek..” masalah apa kok sampe segitunya dek, gak lebaykan adek hehe… ?” iya adek pasti setiap masalah itu akan ada sebabnya dan akibatnya, tiada masalah juga tiada jalan keluarnya dek begitupu…” tut..tut..tut.. berakhir sudah telfon nya belum selesai memberikan saran dan masalahnya yang membuat menangisnya.? Bingung.” Sepi pun kembali pada malam yang telah larut malam ini, jam di hampone menujuk kan 19:30 WIB. 
Waktu pun sudah larut malam aku singgah dari tempat yang sunyi tanpa bintang itu, hendak pulang ke rumah untuk beristirahat kerena besok hendak sekolah berangkat pagi, di perjalanan bunyi hempone yang di genggang untuk menyinari gelapnya jalan, bergetar ada sms dari adek yang menelfon tadi.
“kak maaf, ketemu besok di sekolah, adek lanjutin cerita ku besok. Selamat malem kakak….”
Isi pesan dalam sms nya,” tak ada balasan karena tidak ada pulsa. Perjalan menuju ke rumah pun telah sampai isi rumah yang memang jauh dari keramaian, tempat tinggal yang sederhana di isi hanya tiga orang keluarganya hanya berisi nenek, bapak, dan mama tirinya. Terasa sepi malam-malam nya, kerena mereka semua lelah siang hanya di sempatkan untuk kerja ke lading dan mencari rumput, tidurpun tidak akan larur malem. Tiba di rumah nya membuka kamar tempat biasa tidur sebelum  membuka pintu kamar, hendak mencuci kakinya sehingga langsung masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. . .
Ayam berkokok, kalilawar hendak tidur kembali senja mentari dari arah timur telah terbit. Semangat sekolah yang setiap hari menjadi rutinitas nya tiada jenuh untuk membuang kebodohan yang ada pada dirinya dengan belajar di sekolah dengan kaki yang menjadi saksi bisu menderapkan kebumi setiap embun pagi membasahi rumput, semanagat pun bagaikan mentari yang setiap pagi mentari terbit dari timur setia terbit dengan cahaya nya.
Tiba di sekolah yang mana tempat iya menuntut untuk mendapatkan cahaya ilmu dari tuhan dengan teman-teman yang iya belajar bersama, kelas yang di tempati 11-IS-2. Yang di pandang anak yang nakal katanya…
“Maja selamat pagi semangat ya tumben pagi-pagi datang.”
Iya pagi juga kak dut, biasa aja aku berangkat pagi hmmm.” Mapel apa kak sekarang…?”
“Gaul kamu gak tau mapel yang di pelajari…” yaa Alloh kak, gimana mau maju bangsa ini..”
“hehe inilah aku dengan seribu kali kekuramgan ku kak, tiada yang sempurana hidup ini kecuali Alloh SWT…!”
“Pinter ya sekarang weeckk..”mapel bahasa indo…”
“siipplah kak, makasih ya dutt,..”
 Waktu yang berjalan tanpa terasa bunyi bel masuk, telah berbunyi. Saat belajarpun telah di mulai dengan di awali dengan doa-doa keyakinan masing-masing siswa dan siswi, KBM berjalan dalam kelas yang indah saat belajar bersama, Tanya jawab pun telah di lakukan siswa dan guru, aku hanya berdiam mendengarkan apa yang menjadi percakapan meraka, tanpa terasa waktu yang tak berbentuk memberikan buktinya saat waktu itu hanya bias di rasakan tak dapat dilihat. Bel istirahat pun sudah berbunyi, hati senang bersorak siswa/siswi. Istirahat yang digunakan untuk makan dan sebagainya, hati setiap orang tidak biasa di tebak bukan hanya di manfaatkan buat makan, namun hal yang di larang di sekolah sebagian siswa tiada rasa bersalah dosa melakukan nya, namun inilah hidup tiada mungkin semua itu berada di surge tiada mungkin semua itu ada di neraka mesteri hidup.
Aku berjalan menuju ke kantin, yang arahnya sampingan dengan kelasnya alfa, tak berjanji ketemu di tempat yang tiada rencana di tentukan karena kuasa tuhan, aku bertemu dengan adek alfa tadi malem nya menangis dalam telfon. Aku pun segera duduk di samping kelas nya, menemani dia yang bengung saat duduk sendiri,..
“dek alfa sini duduk.hehe ”
“ hmm iya kakak…” maaf kak seharusnya kan aku yang nawarin kakak duduk…” oia tadi malem kehabisan pulsa.
“Hehe mangkanya kamu ngelamun adek, Iya tidak apa-apa kok…”
“Adek sudah lama tah disini…”Oia ada masalah apa kamu tadi malem kok menangis…?”
“Iya lumayan dari tadi yang pas bell istirahat…” berat ini kak aku benci dengan diriku sendiri kalau ingat masalah ini kak. “
“Apa ada masalah dengan cowoknya sepertinya kemaren lusa masih boncengan pas pulang sekolah…” memang dek dunia ini tidak akan selamanya indah walaupun tuhan telah menciptakan lebih sempurna, itupun juga cinta itu tak akan selamanya berbuah manis walaupun itu nyata anugrah terindah dari tuhan, contohnya ini adek dengan sii nuril kemaren masih merasakan dunia bagaikan dunia milik nya berdua, sekarang sudah tiada tanpak indahnya dunia kalian.
“Bukan itu kakak, salah penafsiran kamu kak…” dengan deraian air mata yang tak mampu terhan dari matanya menetes deras di pipinya, merona indah saat di pandang, tiada tanpak keindahan saat air mata deraian melintas di pipinya. Adek tiada keindahan dunia yang tanpak saat adek kehilangan mutiara yang berharga pada diriku kak, semuanya itu bagaikan singa menemukan daging segar pasti akan di makan tiada banyak berpikir, tak ada niat aku ini kakak buat melepaskan itu semua kak awalnya ku hanya bermain kerumahnya sepulang sekolah waktu itu, aku tidak bisa menjga apa yang harus aku jaga sesuai yang kakak pesankan ke aku dulu masih SMP,,,!” maafin adek, kakak tiada niat aku, namun semua itu tak berdaya saat itu kak.
“Memang hidup itu penuh mesteri tanpa di tebak tak ada yang ingin namun terjadilah, tuhan tidak salah jangan salahkan tuhan menciptakan semua yang terbaik buat ummatnya, menyesal percuma semua telah terjadi bagaikan nasi menjadi bubur, yang pantas di perjuangkan di jaga benar-benar jaga apa yang harus di jaga terlepas oleh duai armara dunia yang fana, kakak harap kamu bisa menghapus dan berjanji pada dirinya untuk tidak akan melakukan hal yang seperti binatang, bagaimanapun adek mandi di luasnya laut samudra pasifik tiada kesucian yang kamu dapatkan dari dirimu, hanya satu yang akan bisa mengembalikan ke sucian mu taubatan nasuha, namun kelak doa pada suami mu yang harus ingat, sampaikan kelak pada suami mu apa yang telah terjadi yang tak mampu kamu jaga hilang dalam terkaman binatang buas...”! aku akan hajar dia dek biar tidak di ulangi lagi, karena tidak mampu menjaga apa yang harus iya jaga pada mu dan dirinya…
“Jangan kakak tiada masalah selesai dengan pemikiran yang keras.”
Kerumunan gaduh tak biasanya terdengar dan suara siswa/siswi berteriak bahwa ada banjir dan semua siswa di pulangkan lebih cepat dari kepsek, lewat bell tiga kali bunyi, kepanikan pun aku langusung ingat pada keluarga, tanpa lama aku ambil telfon untuk menelfon ke bapak menanyakan kepastian nya, namun alhamdulilah semua selamat keluarga ku.
“Kak maja ayo pulang rumah mu kenak banjir kak dan sekarang banjir telah sampai di depan gerbang sekolah kak…
“Iya-iya kak dutt jangan panic gini semua sudah alloh rencakan ini” keluargaku alhamdulilah mereka selamat kak…”keluargamu telfon ini hp buat nelfon tanyakan keadaan nya gimana. Karena semua yang kita ini indah kedepan nya tiada seangka hanya sedetik tuhan memberikan keindahaan nya pada kita.
“alhamdulilah kak selamat semua keluargaku. Hanya kambingku ikut tenggelam kak hua hua…”
Dunia bisa di cari keindahan ini hanya sesaat kak semua yang terjadi semua ada sebab dan akibat itulah rahasia tuhan yang gaib yang mustahil kita tebak, pandailah menanam sebuah pohon di dunia agar kelak bisa memetiknya.
 Semua yang gelap bersama alang-alang yang berada di belakang rumah rata dan serampun sudah tidak tanpak, keindahan dunia bukan surga yang hakiki, surampun tak hakiki, namun yang tanpak hanya sunyi yang tak berubah dalam gelapnya malem serta bersama Mentari tetap bersinar dalam kesetiaan nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar