Belajarlah pada
seekor tawon dalam mengumpulkan madu,
Bahwa madu yang
didapatkan bukan hanya bisa ditemukan dalam lumbungnya
Jika ingin
menghasilkan madu, maka keluarlah dari lumbungnya
Berangkatlah
lebih pagi, untuk bisa mendapatkan sari-sari bunga yang jernih.
Banyak hal dalam dunia pendidikan,
banyak pula kehidupan dalam dunia pendidikan yang dewasa. Kita hari ini
dikenalkan yang namanya pendidikan di tingkat paling tinggi, yaitu perguruan
tinggi yang sering kita dengar Kampus, apa sih kampus itu sebenarnya dalam
benak kita, apakah itu gudang ilmu yang akan mampu mencerdaskan manusia yang
ada di dalamnya. Semua itu persepsi berbeda dan memiliki kerancauan dalam
mengartikan. Kampus ialah substansi dari perguruan tinggi, maka sebagai
mahasiswa dan dosen seharusnya meluruskan apa yang menjadi pertanyaan mahasiswa
smart elite pada umunya. Agar tidak terkontaminasi
sehingga menjadi kontradisi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia bahwa
diartikan Kampus/Perguruan Tinggi “Lapangan luas” atau “tegal”. Maka jika
diartikan tidak memiliki makna yang konkrit, maka kehidupan di kampus tidak
ditentukan oleh kampusnya, manusia yang hidup dan belajar di dalamnya dinamakan
mahasiswa, maka kualitas akan ditentukan oleh mahasiswanya, walaupun fasilitas
memberikan pengaruh terhadap kualitas, intelektualitasnya, namun kekreatifan
mahasiswa yang lahir dari dalam akan memberikan bukti, jika mengerti apa yang
nanti menjadikan dirinya berarti. Karena sudah jelas arti dalam segi bahasa
sederhana hanya lapangan luas yang tidak memliki arti yang indah dan membuat
harapan indah.
Sehingga kita berpikir apa fungsi kita
sebagai mana manusia yang ada di dalam kehidupan di lapangan luas (kampus), apa
yang harus dibanggakan dari kita bahwa sudah jelas dengan sebuah arti yang
tidak memiliki makna yang jelas, kita tidak akan memberikan sebuah langkah
visioner yang jelas, jika kita sebagai manuusa hinga akhir nanti, dan kampus
adalah sebagai tempat yang luas,berperan serta harus bisa berekspresi dengan
merasakan ketidak ada jaminan bahwa dalam perkembangan di kampus. Jika saya
sabagai mahasiswa posisi belajar maka proses yang harus dilakukan untuk
menemukan sesuatu kenyamanan, dalam melakuakan aktivitas dalam kehiduapan
kampus ini?. Untuk berproses kita sering kali menemukan ketidak tenangan dan
kadang pula keresahan ketidak pastian dalam masa yang akan datang.
Ada dialog dua mahasiswa berbicara cara
merayakan kenyamanan di dalam perguruan tinggi.
Akad “Kamu tidak usah membela orang lain
dirimu, masih dibela”
Organ “Tidak apa-apa, saat berjalan
dengan banyaknya terbentur, tapi memperhatikan orang lain kebanggaan tersendiri
bagiku”
Akan “Bodoh kamu, pola pikir tidak
realistis”
Organ “Hanya yang bodoh kadang lebih
memperhatikan yang lain, karena kadang yang pintar itu sibuk dengan dirinya
sendiri. Realistis kamu bela-belain, bahwa yang nyata sudah jelas, namun yang
tidak jelas aku melakukan kebodohan itu karena tidak tahu”.
Akad “Iya-iya paham berangkatlah kamu
dengan caramu, Organ”!
Organ “Ayo belajar pada hewan tawon
bagaimana mendapatkan madu”.
Hal ini menjadi pertanyaan dan tantangan
bagi mahasiswa seperti kita ini, bahwa pada saat seperti ini berkontemplasi
kepada seekor tawon yang ada dalam lumbungnya, tawon untuk menghasilkan madu,
setiap hari dan pagi mereka keluar dari lumbungnya dan mencari sari-sari dengan
keadaan bersih pada saat keluar lumbung untuk mendapatkan madu, pada saat pagi
mereka berangkat dengan tekad keluar dari lumbung untuk mendapatkan madu yang
bagus dan alami.
Maka mahasiswa pun harus punya pandangan
seperti tawon berangkat bersih untuk
mendapatkan madu, jika mahaswa ingin mencari apa yang ingin di dapatkan dengan
serius di kampus, maka apa yang akan diharapkan dalam impiannya akan tercapai
sesuai apa yang diharapkannya, terpenting bersih dari niat berwal dari
berangkatnya sehingga dalam prosesnya fokus pada apa yang diharapkan, mahasiswa
akan mendapatkan apa yang diharapkan. Maka kebanggaan mahasiwa terbentuk oleh
perkembangnya sehingga proses akan menjanjikannya seorang mahasiwa akan membawa
kemana dirinya. Sehingga almamter akan dibanggakan oleh cara-caranya kita
sebagai mahasiswa untuk bisa memberikan hal yang terbaik untuk apa yang
memaniskan dirinya dan memaniskan lumbung yang ditempatinya.
Samahalnya mahasiwa juga harus bisa
mengambil pelajaran dari tawon , bahwa jangan sampai kampus membawa kita, akan
tetapi kita membawa kampus. Karena sudah jelas kampus atau perguruan tinggi (halaman
luas/tegal). Kata benda yang tidak akan memiliki fungsi ketika kita hanya
mendiamkan, tanpa menjalankan maka tak akan ada fungsi yang signifikan pada
benda tersebut. Benda hanya ada dalam ruang sedangkan ruang akan memberi fungsi
ketika segala hal itu bisa dihuni, serta penghuni,pada saat menghuni apa yang
akan dipersembahkan pada benda tersebut tahu, serta apa yang akan dihidangkan terserah
apa yang akan kita kerjakan dalam wadah kita lumbung atau kampus. Jika tidak
menemukan dalam kelas, maka di luar kelas lebih luas madu yang jernih dan
alami.