Selasa, 25 September 2018

Kopi yang Mengabdi




Ku ketuk pintu saat pagiAku dengar lagu Melly Goslaw Ratusan PurnamaAku dengar itu dengan nyanyian dalam rasa bukan sekedar maknaAquarium bergoyang dengan estetika menggodaku tuk pendiriankuSerulingnya berdebu seperti abu memasuki ke dalam kelopak mata mengajakku pada cakrawala baruSorot mata itu masih saja terpancar jelas seperti matahari pagi yang laluAku tak tahu kalau seseorang yang aku bayangkan itu hanya sekedar dalam jiwa menyalakan api setelah membiarkan api membakar kayu “kau tak tau jika nanti api akan hanya sekedar membakar”Selamat pagi kau yang disana dengan rasa kopi pagi yang tetap ku berdiri disini bersama naluri mengabdikan aku padamu yang tanpa tau akan menjadikan aku dan kau Satu.


Malang 25 September 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar