Sabtu, 18 Juli 2020

Senjakala Kreativitas Penulis

gambar:ayufa.sirigar

Lika-liku perjalanan seorang anak muda dalam menjalani proses kreatif. Semua serasa menjadi sebuah perjalanan paling mengesankan. Setiap orang pasti memiliki kisah berbeda-beda disetiap membuat kisah-kisah. Hannah Arendt telah memberikan gambaran dalam hidup manusia itu dijelaskan  dalam tulisan Julia Kristeva memberikan sebuah perbedaan lalu terkumpul dalam judul buku "Hannah Arendt sebagai Sebuah Narasi" "Bahwa hanya narasi yang paling mengerikan, namun dengan narasi itu sendiri semua kegelisahan akan terobati, begitupun sebaliknya sesuatu hal mengerikan adalah narasi" Bahkan dalam sebuah kisah lain dalam filsafat  kebahagiaan sebuah kisah narasi bisa dibunuh dengan sebuah dekontruksi (membongkarnya ulang) apa-apa yang ada dalam kisah untuk bisa mengembalikan serta mengambil peran dari kisah tersebut, menjadi lakon.

Beberapa hari ini, bukan hanya hanya hari ini.  Namun sudah tiga bulan lebih, selain sibuk dengan kondisi kota disebabkan adanya sebuah goncangan besar adanya pandemi covid 19. Yang menyusahkan orang banyak bukan hanya orang Indonesia namun juga seluruh dunia merasakannya. Permasalahan tersebut sebenaranya permasalahan secara global seharusnya kalau tidak ingin ambil pusing tidak harus ikut memikirkannya. Sebab masih banyak masalah sendiri belum kelar. Bahkan, bisa dikatakan masih kacau semuanya.

Apa saja yang kacau, ya. Kalau boleh jujur masalah study belum saja selesai. Walau dalam waktu dua bulan ini sudah rampung tugas  akhirku (skripsi). Dalam hal ini sebenarnya masuk kategori permasalahan kecil dalam hidupku, sebab hanya berkutit sebuah harapan-harapan belum jelas ketentauanya. Jelas ketetuan tersebut akan bisa tidak mempertanggungjawabkan segalanya. Mengenai skripsi serta studi disiplin Ilmu yang digeluti. Pertarungannya kan nanti pasca lulusnya. Untuk masalah tersebut saya belum bisa menghakimi gagal sebab masih belum menjalani secara rill di masyarakat nantinya. Siap tidak siap, tentu harus siap.

Setelah dipikirkan semua yang ada dalam perjalanan masa study di Malang ini masih belum terasa secara signifikan. Mengapa demikian, karena masih belum memberikan kontribusi apa-apa dengan apa yang ada dalam realita. Walau secara segala perjalanan panjang tersebut banyak secara pribadi membanggakan hal tersebut. Mulai dari menulis buku mengumpulkan banyak buku dari hasil penjualaan dan bahkan hasil kerja dapat gajian menyisihkan untuk membeli buku. Hingga pada akhirnya sudah banyak buku, kurang lebih sudah 250 judul buku dimiliki. Paling  membanggakan yaitu mengenai pembuatan lapak baca Gerilya Literasi di gasebo FKIP Unisma.

Dari perjalanan tersebut mencoba membuka gerbang lagi menemukan serta menyelesaikan tantangan yaitu menyelesaikan skripsi. Menyelesaikan bentuk dari sebuah langkah baru studi dan tentu kan menjadi jalan paling tepat nanti dalam realitas ada dalam masyarakat. Sehingga sebuah langkah kisah akan menjadikankita menjadikan lebih dewasa karena di masyarakat lulus study akan dijadikan tolok ukur dirinya mengenai fungsinya.

Setelah memutuskan dan untuk bisa memilih jalan panjang dalam hidup tentu harus bisa menjadi sebuah asing dari beberapa tempat, atau mengasingkan diri. Mengambil jalan kreativitas yaitu menulis dan menekuni membaca pula. Jalan tersebut diupayakan untuk dilakukan setiap hari bisa ditekuni. Sebab dalam diri merasa bahwa jalan tersebut bentuk kreativitas kerjanya ada dalam diri kita (naluri). Sedangkan kratifitas ini disaat seperti ini, study masih aktif (belum lulus), yaitu melawam sebuah rutinitas yang menuntut kita bisa mengerjakans sesuatu ditentukan oleh orang lain (dosen) atau bahkan tuntukan kampus.

Membaca buku khusus refrensi skripsi bimbingan harus mengikuti intruksi. Sedangkan terkadang dipaksa oleh dosen, walau seharusnya tidak sesuai dengan keinginan hati. Ya, terpaksa mencoba mengikuti membaca buku tersebut. Namun, untuk memenuhi semua itu harus mengukuti agar study bisa segera diselesaikan (merangkupkan skripsi). Namun dalam proses belajar ini serasa sangat membantu dalam proses kreatif teori juga perlu dilakukan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar