gambar malixscjdw.wordpres.com
Haayy
Bung Karno Bapak Revolusi Indonesia... Dengan bangga kita semua.
Heeyy
Bung Hatta Bapak Demokrasi kita... Dengan bangga kita.
Rovolusi-revolusi
disuarakan, dengan bangga, kau pemuda membawa bendera.
Hay
Syahrir, Tan Malaka, Suderman, kau angkat segala gelanggang pemikirannya demi
kemerdekaan I-N-D-O-N-E-S-I-A.
Kau
bentuk metode dengan membenturkan pikirannya, untuk mengusir penjajahan
kolonial, yang bengis dan sadis. Dengan sadis maka lahirlah tragedi kemerdekaan
cita-cita kita.
Harus kita aminin bersama kembali...
Lagi-lagi
Bung Tomo, yang membukakan hati pemuda Surabaya, Madura, serta Jawa lainnya,
bagaimana mempertahankan kibaran bendera merah putih, untuk tetap berkibar
dengan memebakar semangat muda mengusir Inggris, yang diancam pemuda Surabaya menyerahkan
senjatanya.
Bahkan
dengan linggis-linggis keberanian serta ketaqwaan, bahwa kemerdekaan Indonesia
tidak boleh diganggu gugat, yang mengguggat akad perang tak akan ditolak. Dengan
memabakar semangat merdeka Indonesia... disuarakan Allohuakbar 3x.
Pada
saat kelam 1928 lamanya. Telah ada pembentukan pemuda intelektual yang
dipelopori oleh M. Yamin dan kawan-kawan. Melakukan Diskursus-diskursus untuk,
menjadikan Nusantara... sebagai sebutan I-N-D-O-N-E-S-I-A. Sebagai lahairnya
bangsa kita, Indonesia dan bahasa kita, Bahasa Indonesia.
Biarlah
Belanda tak menganggap Indonesia ada, bahwa mereka tetap menganggap Hindia
Belanda yang kaya raya, dengan bangga Belanda mempatri jika Indonesia dikuasi
Belanda.
Refleksi kita...
Beberapa
kesadaran kita Bangsa Indonesia jika Kapitaslis yang bengis, bertopeng Feodalis
untuk bisa membinasakan Indonesia dengan mengukir otak-otak kita dengan
upah-upah. Sehingga Imprealisme lahir dalam diri mereka memaksakan anak-anak bangsa
kita, tetap menjadi budak-budak mereka hingga lupa dengan merdeka.
Kelahiran Revolusi Indonesia....
Jika
1945 lahir sebagai Negara Indonesia yang merdeka, Revolusi Jihat diteriak oleh
Kiyai Hasim Ass’ary dengan pengorbanan darah-darah mengalir mengarah pada
banteng-banteng Indonesia merdeka... bahwa kita sebagai manusia harus merdeka
sebagai manusia dilahirkan dengan kemerdekaan yang mutlak.
Lahirlah
kaum intelektualitas dengan sebutan Mahasiswa.
Salam Mahasiswa...
Hay
pemuda-pemuda yang berada di gedung-gedung tinggi. dengan fasilitas,
kertas-kertas berharga, setelah kau pahami sejarah mereka yang telah mendahului
kita, kau tak mungkin seperti mereka Bung Hatta, Tan Malaka, Suderman, Sukarno
dari penjara-penjara mengaji penderitaan rakyat, bagaimana Indonesia tanpa kemerdekaan.
Maka jikalau kau hanya mementingkan kualitas
integgritas diri, dengan kebobbrokan-kebobbroakan alamamater kita, sebagai
insan manusia yang dianggap intelektual sebagai mahasiswa, tanpa bergerak
mengajak masyarakat mengangkat martabat pentingnya pendidikan.
Maka
Aristoteles dan Plato tidak akan terpatri dalam jiwa-jiwa pemikiran kita, jika
peradapan manusia masih berkiblat pada eropa. Padahal senja telah bersinar
lagi, pantang pemuda menerima nasibnya, dengan bahagia apa adanya, padahal
dengan darma-darma Indonesia pemuda akan bisa keluar dari nasibnya untuk
merdeka.
Kelahiran Pahlawan baru...
Maka,
akan jadi apa Indonesia, jika kau pemuda berbahagia tanpa ada persembahan kebebasan
diri, tanpa menjadikan dirinya pada bagian Indonesia.
Jangan
kau diam jika kau tak ingin dijadikan garam, bergeraklah agar kau menjadi
manusia yang menemukan kemerdekaan negeri sendiri dan kemerdekaan negeri
Indonesia. Jangan kau mati muda, lantaran kau menjadi pemuda tak berharga,
dalam perguran tinggi. Maka berbanggalah dengan bahagia mati tua bermakna untuk
kita dan Indonesia.
Salam
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia...
Surabaya, 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar