Selasa, 07 November 2017

Diskursus Malam

Gambar Darkness
Bisikan malam yang tajam mengancam pada ruang kosong segi empat tempat yang sangat pengap.
Ada Orang yang merindukan anugerah karena merasa gerah
Ada Orang yang nyaman dengan tenang mengenang malam pada jurang-jurang kegelapan.
Sedangkan Tan Malaka Pernah Menuliskan (4T)Terbentur, Terbentur, Terbentur, Terbentuk.
Masih kah ada yang merindukan fajar dengan tenang tidur telelap pada mimpi seorang Plato dan Aristoteles mencinta-citakan dunia dengan rasionalis dan Idealis tanpa ada membenturkan dirinya pada dunia yang fana, sehingga dunia akan menjanjikan keberadaan pada ketiadaan mereka yang terbentur.
Akan tetapi nirwana akan tetap pada semesta yang memiliki kata 'KUN", Manusia hanya statnan ada pada kata "ikhtiar", karena semuanya tidak menjanjikan apa-apa manusia kecil hanya ada pada kebenaranian untuk memiliki sejarah yang mengarah pada kesucian yang tidak hanya ada pada dirinya, karena dirinya hanya menemukan kepastian dalam diskursus dengan negerinya sendiri, untuk selalu menghadari menemukan kematian dalam kehidupan, serta senantiasa merasakan kematian dalam kehidupan.
Dunia hanya indah dirasa saat berkasih dengan kekasih yang ada di dalam jiwa manusia-manusia.
Alam semakin malam semakin gelap, gemerlap bintang telah tak sedap dikelopak mata yang kusam terasa muram, hanya ada kawaijen yang berdusta pada malam, jika hanya ada disaat siang yang terang.
Malam ini semakin menentang dalang yang menciptakan malam goresan pena terus menanyakan kemanakah naskah-naskah yang telah tersusun disetiap kata, menjadi frase, kluasa, serta kalimat dan wacana dalam bahasa selalu memaksa untuk bisa menjadi susunan kata yang memiliki mata serta melihat pada saat kegelapan nanti saat telah mati telah menghampiri, akan tetapi berharap ciri-ciri tetap menari dalam jiwa-jiwa manusia yang enggan mati muda. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar