Senin, 01 Oktober 2018

Aroma Buku dan Kamu




Aroma buku pertama harumnya tercerna dari sendi-sendi bahwa semesta ada di dalamnya
Menanyakan bahwa semesta perlu banyak hal yang harus dipahami
Jika kau ingin belajar dari semesta bukalah buku itu
Sebab buku buah hasil dari kehidupan manusia yang memahami semesta

Dengan proses apa kita bisa
Tanpa ada rasa hambar aku mencoba mencerna aroma
Isinya yang semua ditukil melalui rasa hingga lahirlah dirimu

Dari estetika yang metafisika
Ketika tenggelam terkadang rasa dalam jiwa datang
Menerjemahkan senja
Merasakan senja
Menikmati tanpa memiliki

Dirimu yang elok nan berseri-seri dalam negeri kecil ini
Ku rasa semesta dicipta olehnya
Lantaran lekuk alis matamu seperti hanya menatap semesta
Ada hal yang tak dapat aku cerna
Ketika diselimuti rasa semua tak senada dengan aroma buku itu
Bahkan semesta membawaku pada taraf jumawa
Sebab diriku dicipta bukan hanya dari tanah

A B C
A: adalah aku
B: adalah buku
C: adalah Cintaku
Aku tafsir dengan caraku
Aku terjemahkan dengan rumusku
Aku ialah yang angkuh hanya lima dari dua puluh empat jam bersimpuh menempuh hidup dengamu
Mungkin itulah kegagalan merebut cintamu saat sepertiga malam ku selalu merayu

Buku ialah tempatku berkelana menemukan cara terbaik untukmu
Cinta ialah rasa yang aku kukuhkan dengan “aku” yang angkuh “buku” yang ku temukan masih saja mempertanyakan rasa apa yang dipersembahkan
Kesempurnaanmu masih saja tergambar melalui estetika alam yang misterius seperti halnya rasaku padamu

Aroma buku dan kamu masih saja penuh tanda tanya
Walaupun aroma merona mempesona
Dirimu masih tak ada tara diantara sebab kuasa itu ada dalam jiwa
Yang setiap saat itu meronta bahkan berontak tidak merima

Malang, 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar