Minggu, 25 November 2018

Catatan 26, November 2018


Sebuah keadaan akan membawa saya pada sesuatu  yang akan menjanjikan sebuah kegagalan dalam tindakan.Hari ini menjadi hari paing membosangkan, karena sangat membuat malas. Didukung sebuah yang membuat tambah malas dalam melakukan sebuah kegiatan rutinan saya setiap hari senin pergi ke salah satu SMK ANNUR Bulululawang di Malang, setiap kala tawaran yang diberikan ke saya waktu saya terima, walaupun saya sendiri telah melakukan beberapa aktivitas sama mengelesi di SMA NURUL ULUM di Malang juga. 
Memuat hari ini semakin malas adanya hujan yang akan menjadi sebuah penghalangku. Saya kira hal itu ada yang menganggap sebuah anugerah ada pula hal itu sebuah penghalang bagi saya, namun hal tersebut memang menjadi kendala dalam langkah saya untuk pergi ke tempat saya mengelesin. Delima dalam setiap langkah pemuda bukan hanya sebuah keadaan namun sebuah jiwa yang masih dalam peperangan dalam batin. Perjalanan yang seharusnya menjadi sebuah kebanggan saya, seharusnya bersyukur dengan tulisan ini saya mencoba merekan dan ketika nanti dibaca bisa mengetahui apa yang seharusnya saya benahi dari kehidupan yang sagat penuh persoalan mendewasakan. 
Pada saat ada teman kos saya memperhatikan sebuah langit yang menedung, mungkin akan turun hujan walau dalam ucapan yang saya katakkan "Saya tidak akan mendahului Allah tapi dengan tanda mendung seperti ini akan terjadi hujan nanti", dengan bahasa yang paling sederhana karena untuk melampiaskan kemalasan dalam sebuah aktivitas. 
Saya mengambil sebuah buku dan dibaca, setelah itu saya mencoba memualai menuliskan tentang itu semua dalam sebuah keadaan yang selalu ingn berdamai dengan sebuah persoalan. Saya sudah lama menemukan hal tersebut dan saya sering mendiskusikan dengan hati, apakah ini sebuah kelemahan saya, sehingga akan menjadi hal yang kuat dalam jiwa, cara-cara apa yang akan saya lakukan terkadang sangat membingungkan serta membosankan. Hingga pada akhirnya ketika semua terasa asing serta sangat membosankan, banyak hal yang saya coba ingat.
Yang sering saya ingat sebauah rutinitas dan keadaan diri ni, dengan sebuah rutinitas terkadang menyita waktu dalam melakukan sebuah kreativitas dalamn belajar. Bahkan rutinitas mengalahkan sebuah kreatfitas yang betul-betul lahir dari hati kita sendiri tanpa kita sadari. 
Setelah hujan tiba saya merasa bersyukur dan menyesal, ketika hujan senang karena tidak berangkat dari sisi lain saya merasa menyesal ada waktu yang sangat sia-sia hari ini, ada waktu yang tdak maksimal dengan sebuah baikan (Kurang faedah bahasa sekarang). 

Mengenai persoalan dengan diri belum selesai, tidak pernah sibuk mencintai. 

Setelah saya buka hp ada yang mendiskusikan sebuah kegiatan di hari rabu tgl 28, mengenai kegiatan Frol (Frum yang bergerak dalam dunia literasi). Ada yang mengirimkan pesan bahwa: 
"Mas Rabu besok ini akan mau diisi dengan materi apa?" 
"Isi saja sastra atau e-jurnal atau bedah buku"
Karena sudah beberapa waktu lalu berjalan dengan sebuah kegiatan literasi dengan bedah opini. Saya sendiri yang mengisi di kegiatan tersebut, semua akan menjadi tantangan dalam mencintai literasi dan membangunkan gairah dunia literasi sebab hal ini menjadikan kita sebuah tantangan diri sendiri dan menjadi tantangan orang banyak, dengan kegiatan saya bangun dengan salah satu teman namanya Febi semester VII satu angkatan dengan saya. Serta ada banyak tim yang ada di dalamnya saya kenali yaitu Atiyah, Iqbal dan teman-teman baru yaitu Apria dan Anggun nama-nama baru saya kenal itu yang kemarin ikut kelas opini. 
 Berbicara lieterasi kita tau, semua orang tidak akan banyak yang suka dengan dunia ini. Padahal sangat paham dengan fungsi dan manfaat dari kegiatan tersebut. Banyak dari sekian banyak orang suka baca namun tidak akan suka dengan menulis, begitu sebaliknya. Namun penulis sudah tentu membaca.

Setelah membuka hp kedua saya mendapatkan mahasiswi mengirimkan pesan ke saya mengajak bertemu, mahasiswi tersebut sering mengajak ke saya untuk mendiskusikan tulisan, beberapa hari lalu mahasiswi yang itu mengirimkan tulisan ke email saya.selain itu juga ia sering memperhatikan saya beberapa lalu rambut saya panjang dan ia dengan kode menyarankan tempat potong rambut namun saya dengan kesibukan aktivitas lupa akan semua itu. Dalam benak saya pertemuan sekarang itu ia mengajak saya bertemu mungkin akan membahas sebuah tulisan. 

"Yang berharga adalah waktu, yang tersial adalah laku yang tak memiliki sesuatu menyayangkan waktu"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar