Pemateri
oleh Akhmad PBSI Semester VII
Istilah
opini mungkin tak asing untuk kita dengar. Istilah opini ini sering kita jumpai
pada majalah, koran maupun media cetak lainya. Lalu menelisik banyaknya media
yang menggunakan istilah ini apakah kita sudah faham apa itu opini ? bagaimana
struktur yang ada didalam kepenulisan opini ? dan juga apa tujuan dari
kepenulisan opini?. Pertanyaan- pertanyaan ini sering kali mengiisi ruang
pemikiran kita, terutama bagi kita yang masih awam mengenai dunia literasi oleh
karena itu dalam kesempatan kali ini komunitas FROL memberikan wadah untuk
teman-teman yang ingin belajar lebih mengenai kepenulisan dan bedah opini yang
dilaksanakan pada Rabu, 21 November 2018 bertempat di Perpustakaan Pusat
Universitas Islam Malang Lantai 2 dalam kesempatan ini komunitas FROL
mengundang pemateri yang tak lain adalah teman kita sendiri yaitu kak Ahmad
dari jurusan PBSI Semester 7, pemateri yang kita hadirkan merupakan sosok yang sudah menekuni dunia literasi beberapaka
karya beliau sudah beberapa kali terbit di media cetak maupun media online yang
ternama seperti jawa pos, times indonesia serta kompas.
Istilah
opini dapat kita artikan sebagai pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan
yang mengandung pertentangan. Opini juga dapat diartikan sebagai pendapat atau
pandagan terhadapa suatu persolan. Seiring dengan berkembangnya era moderen
juga meningkatkan padangan seseorang mengenai dunia kepenulisan atau yang kita
kenal dengan literasi. Saat ini pandangan orang mengenai kepenulisan lebih
mengarah kepada materialistik dalam hal ini yang memiliki arti mengenai dampak
materialistik apa yang dapat kita peroleh dengan suatu penulisan karya baik non
fiksi maupun fiksi.
Kita ketahui bahwa karya non fiksi yang sangat
berkembang saat ini adalah esai dimana esai memberikan dampak material yang
dapat kita rasakan kedepanya seperti esai merupakan prasyarat beasiswa dan
berbagai perlombaan banyak didilakukan baik di sekala regional, nasional bahkan
internasional mengenai kepenulisan esai dengan berbagai tema yang menarik. Yang
menjadi persolah dalam kepenulisan opini yaitu apakah opini juga memberkaan
dampak material kepada para penulis ??. Pardigma- paradigma yang terbagun
seperti inilah yang membuat menurunya kemampuan kita untuk mengeksplorasi ide pemikiran
kita menjadi terbatas, oleh karena itu paradigma negatif ini harus mampu kita
kurangi. Opini merupakan karya yang digolongkan menjadi karya semi ilmiah. Dimana
dengan kepenulisan opini memiliki segi keuntungan sendiri dibandingan segi
material, fungsi dari penulisan opini yaitu kita dapat memperluas pengetahuan dan
memberikan dampak kepada para pembaca mengenai sudut padang serta solusi yang
kita miliki. Dampak pemikiran kita terhadap pembaca inilah yang nantinya akan
menjadi dampak yang nyata apabila solusi yang kita tawarkan mampu diimplempentasikan
dalam masyarakat. Seperti yang dikemukaan oleh teman kita Ilham dalam forum
diskusi FROL bahwa opini merupakan kepenulisan yang “disik i kerso” dalam
bahasa jawa yang berarti opini memberikan dampak pemikiran untuk masa depan.
Dalam kepenulisan opini yang harus kita perhatikan yaitu kita harus menemukan
jati diri atau karakter dari diri kita sendiri dalam menuangkan sudut padang
kita terhadap sutu persoalan yang kita bahas, meskipun kita menguanakan referensi
sebagai bahan penguat tulisan kita, sehingga ide serta kebebasan berfikir mampu
melahirkan tulisan dengan kuliatas baik dan original .
Bagaimana
kita bisa menulis opini ?? inilah pertanyaan yang sering kita ajukan sebagai
pemula. Opini secara struktural terdiri dari latar belakang yang mengambarkan
persolan yang ingin kita tuliskan. Isi mengenai ide atau gagasan yang ingin
kita ulas dalam suatu opini, kemudian diparagraf terakir dapat kita menulis
ringkasan. Dalam menulis opini alangkah baiknya bila opini kita memiliki
referensi yang akan memperkuat ide kita. Penulisan referensi atau kutipan dapat
kita lakukan dengan sistem A B A B atau sesuai gaya kepenulisan kita. Yang
dimaksud sitem A B A B yaitu penulis mengungkapkan ide atau sudu pandang penulis
mengenai persolan kemudian diselingi referensi untuk memperkuat ide atau sudut
pandang penulis, penulis juga dapat meletakan referensi di awal pargraf
kemudian mengungkapkan ide atau sudut padang penulis diparangraf lain secara
rinci, dalam segi kepenulisan ini merupakan kebebasan penulis untuk
mengungkapkan idenya.
Bagaimana
agar penulisan opini kita dapat dipahami oleh para pembaca?? Kita kesulitan
dalam meluis ?. Sering kali kita menulis namun kurang dipahami atau kita justru
mengalami kesulitan untuk menuliskan ide yang sudah ada dibenak kita. Oleh
karena itu pemateri memberikan gambaran dalam menulis kita harus memiliki
kerangka berfikir dari kerangka inilah kita kembangkan untuk menjadi sutu karya
yang tak hanya baik tetapi juga dapat dipahami oleh pembaca selain itu
diharapkan tulisan kita mampu memerikan dampak positif bagi pembaca. Salah satu
contoh kerangka yang diberkan oleh materi yaitu opini mengenai “kriminalisasi
pendididikan”. Diaman diparagraf pertama pemeteri memberikan gambaran dari permasalahan
pendidikan yang menjadi latar belakang masalah, kemudian pembateri juga
memberikan rumusan masalah dari rumusan masalah inilah kita dapat mengembangkan
isi tulisan dapat berupa apa penyebab suatu persoalan, potensi apa yang dapat
kita kembangakan serta solusi apa yang dapat kita tawarkan yang menjadi pokok
bahasan dalam kepenulisan. Bermula dari
kerangka berfikir inilah kita mampu menuliskan karya.
Dalam
bedah opini teman kita Apria menyajikan opini yang diperoleh dari majalah
komunikasi dengan judul “ Buatkan saja film Gemar Membaca ‘’ opini penulis
yaitu mengenai ketidak setujuan penulis dalam pembuatan film G30SPKI versi
terbaru yang mempunyai berbagai persolan didalamya. Sehingga penulis
berpendapat bahwa lebih baik membuat film gemar membaca untuk meningkatkan
mintak baca di berbagai kalangan terutama saat ini Indonesia masih dalam urutan
60 dari negara dengan minta baca yang rendah. Ide penulis mengenai film gemar
membaca diadopsi dari cara negara Jepang menumbuhkan minat sepak bola para pemudanya
melalui animasi kapten tsubasa. Dari anime ini jepang sukses dalam
mengembangkan minat para pemuda untuk meningkatkan minat sepak bola. Dari cara
ini penulis memeberikan gamabaran dengan adadanya film gemar membaca tengan
tokoh utama suka membaca dan beritelektual tinggi akan mampu menjadi stimulus
bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan minat baca yang
memberikan dampak positif. Tentu dari ide ini terdapat beberapa ide hasil
diskusi salah satunya yaitu ide dari pemateri mengenai penyediaan buku baca
wajib di setiap rumah sehingga mampu meningkatkan minat baca yang mencakup
seluruh daerah di Indonesia.
Dalam diskusi teman kita Amin menanyakan
mengenai peran opini dalam menemukan fakta ?. Dalam menuliskan suatu opini kita
harus memiliki referensi untuk memperkuat gagasan kita, referensi dapat kita
peroleh melalui riset atau observasi yang dimaksud observasi dalam hal ini
dapat berupa studi pustaka yaitu dengan memperbanyak bacaan kita sehingga mampu
menyakijian fakta-fakta yang aktual dan up date, selain itu juga dapat kita
melalui tulisan orang lain yang memiliki sumber yang jelas.
“
Dunia Ini Tidak Dapat Kita Ubah Secara Revolusioner Melalui Literasi, Tetapi
Literasi Mampu Merubah Dunia Secara Evolusioner “
Rabu,
21 November 2018
Tim Redaksi FROL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar