Sabtu, 24 November 2018

Resuman Kelas Opini Frol Unisma



Pemateri oleh Akhmad PBSI Semester VII

Istilah opini mungkin tak asing untuk kita dengar. Istilah opini ini sering kita jumpai pada majalah, koran maupun media cetak lainya. Lalu menelisik banyaknya media yang menggunakan istilah ini apakah kita sudah faham apa itu opini ? bagaimana struktur yang ada didalam kepenulisan opini ? dan juga apa tujuan dari kepenulisan opini?. Pertanyaan- pertanyaan ini sering kali mengiisi ruang pemikiran kita, terutama bagi kita yang masih awam mengenai dunia literasi oleh karena itu dalam kesempatan kali ini komunitas FROL memberikan wadah untuk teman-teman yang ingin belajar lebih mengenai kepenulisan dan bedah opini yang dilaksanakan pada Rabu, 21 November 2018 bertempat di Perpustakaan Pusat Universitas Islam Malang Lantai 2 dalam kesempatan ini komunitas FROL mengundang pemateri yang tak lain adalah teman kita sendiri yaitu kak Ahmad dari jurusan PBSI Semester 7, pemateri yang kita hadirkan merupakan sosok  yang sudah menekuni dunia literasi beberapaka karya beliau sudah beberapa kali terbit di media cetak maupun media online yang ternama seperti jawa pos, times indonesia serta kompas.
Istilah opini dapat kita artikan sebagai pengekspresian suatu sikap mengenai persoalan yang mengandung pertentangan. Opini juga dapat diartikan sebagai pendapat atau pandagan terhadapa suatu persolan. Seiring dengan berkembangnya era moderen juga meningkatkan padangan seseorang mengenai dunia kepenulisan atau yang kita kenal dengan literasi. Saat ini pandangan orang mengenai kepenulisan lebih mengarah kepada materialistik dalam hal ini yang memiliki arti mengenai dampak materialistik apa yang dapat kita peroleh dengan suatu penulisan karya baik non fiksi maupun fiksi.
 Kita ketahui bahwa karya non fiksi yang sangat berkembang saat ini adalah esai dimana esai memberikan dampak material yang dapat kita rasakan kedepanya seperti esai merupakan prasyarat beasiswa dan berbagai perlombaan banyak didilakukan baik di sekala regional, nasional bahkan internasional mengenai kepenulisan esai dengan berbagai tema yang menarik. Yang menjadi persolah dalam kepenulisan opini yaitu apakah opini juga memberkaan dampak material kepada para penulis ??. Pardigma- paradigma yang terbagun seperti inilah yang membuat menurunya kemampuan kita untuk mengeksplorasi ide pemikiran kita menjadi terbatas, oleh karena itu paradigma negatif ini harus mampu kita kurangi. Opini merupakan karya yang digolongkan menjadi karya semi ilmiah. Dimana dengan kepenulisan opini memiliki segi keuntungan sendiri dibandingan segi material, fungsi dari penulisan opini yaitu kita dapat memperluas pengetahuan dan memberikan dampak kepada para pembaca mengenai sudut padang serta solusi yang kita miliki. Dampak pemikiran kita terhadap pembaca inilah yang nantinya akan menjadi dampak yang nyata apabila solusi   yang kita tawarkan mampu diimplempentasikan dalam masyarakat. Seperti yang dikemukaan oleh teman kita Ilham dalam forum diskusi FROL bahwa opini merupakan kepenulisan yang “disik i kerso” dalam bahasa jawa yang berarti opini memberikan dampak pemikiran untuk masa depan. Dalam kepenulisan opini yang harus kita perhatikan yaitu kita harus menemukan jati diri atau karakter dari diri kita sendiri dalam menuangkan sudut padang kita terhadap sutu persoalan yang kita bahas, meskipun kita menguanakan referensi sebagai bahan penguat tulisan kita, sehingga ide serta kebebasan berfikir mampu melahirkan tulisan dengan kuliatas baik dan original .
Bagaimana kita bisa menulis opini ?? inilah pertanyaan yang sering kita ajukan sebagai pemula. Opini secara struktural terdiri dari latar belakang yang mengambarkan persolan yang ingin kita tuliskan. Isi mengenai ide atau gagasan yang ingin kita ulas dalam suatu opini, kemudian diparagraf terakir dapat kita menulis ringkasan. Dalam menulis opini alangkah baiknya bila opini kita memiliki referensi yang akan memperkuat ide kita. Penulisan referensi atau kutipan dapat kita lakukan dengan sistem A B A B atau sesuai gaya kepenulisan kita. Yang dimaksud sitem A B A B yaitu penulis mengungkapkan ide atau sudu pandang penulis mengenai persolan kemudian diselingi referensi untuk memperkuat ide atau sudut pandang penulis, penulis juga dapat meletakan referensi di awal pargraf kemudian mengungkapkan ide atau sudut padang penulis diparangraf lain secara rinci, dalam segi kepenulisan ini merupakan kebebasan penulis untuk mengungkapkan idenya.
Bagaimana agar penulisan opini kita dapat dipahami oleh para pembaca?? Kita kesulitan dalam meluis ?. Sering kali kita menulis namun kurang dipahami atau kita justru mengalami kesulitan untuk menuliskan ide yang sudah ada dibenak kita. Oleh karena itu pemateri memberikan gambaran dalam menulis kita harus memiliki kerangka berfikir dari kerangka inilah kita kembangkan untuk menjadi sutu karya yang tak hanya baik tetapi juga dapat dipahami oleh pembaca selain itu diharapkan tulisan kita mampu memerikan dampak positif bagi pembaca. Salah satu contoh kerangka yang diberkan oleh materi yaitu opini mengenai “kriminalisasi pendididikan”. Diaman diparagraf pertama pemeteri memberikan gambaran dari permasalahan pendidikan yang menjadi latar belakang masalah, kemudian pembateri juga memberikan rumusan masalah dari rumusan masalah inilah kita dapat mengembangkan isi tulisan dapat berupa apa penyebab suatu persoalan, potensi apa yang dapat kita kembangakan serta solusi apa yang dapat kita tawarkan yang menjadi pokok bahasan  dalam kepenulisan. Bermula dari kerangka berfikir inilah kita mampu menuliskan karya.
Dalam bedah opini teman kita Apria menyajikan opini yang diperoleh dari majalah komunikasi dengan judul “ Buatkan saja film Gemar Membaca ‘’ opini penulis yaitu mengenai ketidak setujuan penulis dalam pembuatan film G30SPKI versi terbaru yang mempunyai berbagai persolan didalamya. Sehingga penulis berpendapat bahwa lebih baik membuat film gemar membaca untuk meningkatkan mintak baca di berbagai kalangan terutama saat ini Indonesia masih dalam urutan 60 dari negara dengan minta baca yang rendah. Ide penulis mengenai film gemar membaca diadopsi dari cara negara Jepang menumbuhkan minat sepak bola para pemudanya melalui animasi kapten tsubasa. Dari anime ini jepang sukses dalam mengembangkan minat para pemuda untuk meningkatkan minat sepak bola. Dari cara ini penulis memeberikan gamabaran dengan adadanya film gemar membaca tengan tokoh utama suka membaca dan beritelektual tinggi akan mampu menjadi stimulus bagi seluruh kalangan masyarakat Indonesia untuk meningkatkan minat baca yang memberikan dampak positif. Tentu dari ide ini terdapat beberapa ide hasil diskusi salah satunya yaitu ide dari pemateri mengenai penyediaan buku baca wajib di setiap rumah sehingga mampu meningkatkan minat baca yang mencakup seluruh daerah di Indonesia.
 Dalam diskusi teman kita Amin menanyakan mengenai peran opini dalam menemukan fakta ?. Dalam menuliskan suatu opini kita harus memiliki referensi untuk memperkuat gagasan kita, referensi dapat kita peroleh melalui riset atau observasi yang dimaksud observasi dalam hal ini dapat berupa studi pustaka yaitu dengan memperbanyak bacaan kita sehingga mampu menyakijian fakta-fakta yang aktual dan up date, selain itu juga dapat kita melalui tulisan orang lain yang memiliki sumber yang jelas.

“ Dunia Ini Tidak Dapat Kita Ubah Secara Revolusioner Melalui Literasi, Tetapi Literasi Mampu Merubah Dunia Secara Evolusioner “
Rabu, 21 November 2018

             Tim Redaksi FROL



Tidak ada komentar:

Posting Komentar