Minggu, 20 September 2020

Ibadah Ngopi dan Puisi

 

Kopi dan puisi kedua qudrat berbeda. Namun, ketika perbedaan jadi satu  akan menjadikan sesuatu; kopi mengobati kesepian diri dan puisi menjadi obat kesepian hati. Dan keduanya harus tetap bersama agar senantiasa menemukan kemerdekaan diri yang abadi dengan minum kopi sambil mencipta puisi lalu tanpa sadar bisa mensyukuri anugerah Pencipta.

Kopi pahit pada dasarnya namun, tidak akan ada fungsi kala manusia tidak memiliki rasa. Mengapa kopi dicita tujuan sederhana yaitu agar hidup kalau sudah manis perlu minum kopi bagi yang hidupnya pahit biarkanlah cukup kopi saja dengan dasarnya asik dengan sendirinya.

Subjek sebagai manusia tentu selalu ingin mendapatkan kebahagiaan dari hidup. Kehidupan seorang tolok ukur bahagia bukan sekedar mendapatkan sesuatu dari sebuah peristiwa, melainkan sebuah perjalanan yang dibumbui beraneka ragam rasa; ada dengan bahagia sendiri mengabdi dalam sunyi hingga tiba suatu hari biasa, ada yang mencari keramaaian di tempat kopi mencari inspirasi dalam menuliskan puisi.

Orang yang menulis puisi kala minum kopi ketika kesepian akan selalu menganalogikan bahwa kopi tetap dengan kepahitannya. Namun berbeda dengan orang yang ngopi atau minum kopi berdua dengan pasangannya tidak hanya berkonotasi kopi dalam puisi tersebut pahit. Biasanya kopi akan selalu menjadi obat atau menememani kesepian dan menyembuhkan kesendiriannya, apalagi ketika malam minggu para kaum sunyi beribadahnya ke warung kopi.

Bagi sebagian orang kopi adalah teman paling setia, daripada pasangannya. Ketika pasangan hanya sementara kala lara atau kala bahagia duduk berdua dan memakan dinner dalam bahasa gaulnya. Dan itu dapat ditemukan dari sekian banyak orang, namun bahagia orang ngopi sendiri dengan pasangannya lebih berarti sendiri; sebab kalau dengan pasangannya akan memiliki banyak pembahasan mengenai keduanya, seringkali ditemukan bicara masa depan atau kalau tidak mengenai permasalahan, dan ngopi-nya kedua pasangan tidak bisa ditebak, ketimbang kumpul ngopi namun bersama dengan teman organisasinya.

Dikacamata orang oragnisasian seorang yang suka ngopi akan selalu mendatangkan masalah baru. Apalagi anak muda yang sering kali ngopi-nya hingga larut malam; hiingga lupa pulang, pulang-pulang biasanya membawa masalah dalam pikiran belum diselesaikan untuk dilakukannya.

Kacamata seorang penyair tentu memiliki ciri berbeda. Penyair biasanya suka dengan kesunyian, akan memerlukan teman, selain teman baca puisi atau mengoreksi puisi, kala tengah malam pasti selain rokok yaitu kopi. Ada banyak seorang penyair tidak merokok namun penggila kopi suka ngopi. Usman Arrumy dalam bukunya berjudul Kasmaran (2018) menuliskan berjudul Ode Untuk Jomblo pada;

surah 1/

Malam minggu terbuat dari rindu

Yang menuntut untuk bertemu

Juga terbuat dari kenangan

Yang tak menghendaki ‘selamat jalan’

 

Para jomblo bergelimpangan

Di atas medan kenangan

Mereka merapikan masa lalunya yang berantakan

Yang telah diobrak-abrik oleh kawanan mantan

 

Surah ke-III

“Dengan  seluruh kesepian ini

Kami putra-putri jomblo mengikrarkan diri

Untuk senantiasa menjunjung tinggi wibawa sepi

Dan akan setia mengabdi pada kedaulatan kopi”

 

Dalam sajak di atas menunjukkan bahwa puisi merupakan representasi dari apa-apa yang ada dalam diri. Dan penyebutan kopi bisa diidentifikasi bahwa kopi adalah khas para penyair kesunyian sehingga masuk dalam puisi. Mengapa bukan teh dijadikan sebuah pengganti kopi. Kembali lagi pada awal dasar kopi itu sendiri pahit, seorang penyair akan senantiasa mebawa dirinya pada kondisi berbeda dengan nyatanya. Bayangkan kalau penyair kaya dan tidak membenturkan dirinya dengan realitas sosial yang pahit kemungkinan karya-nya hanya manis-manis saja dan tidak memiliki sentuhan kepada pembaca.

*

Kopi bagi para petani sebagai obat kala kejenuhan telah menghampiri. Bayangkan ketika membajak sawah, mencangkul, dan mencari rumput. Berangkat kala matahari akan menyinari bumi embun masih basahi rerumputan. Glansie sudah separuh terisi, karena pencari rumput manusia pada umumnya akan mengalami sebuah rasa capek. Ketika lelah tentu bukan hanya sekedar berhenti namun harus bisa minum kopi untuk bisa membangkitkan semangat kembali ketika melanjutkan aktivitasnya.

Kopi mengandung kafein; ketika diminum tentu akan memiliki dampak pada semangat dalam diri Jadi, apa saja manfaat minum kopi untuk kesehatan. Tempo Senin (07/10/2019) Agar tidak semakin penasaran, berikut ini penjelasan lengkapnya untuk anda seperti dilansir Sehat.

1. Mengandung banyak mineral dan vitamin

Kopi tidak hanya mengandung kafein. Berbagai mineral dan vitamin, ternyata juga bisa Anda dapatkan dari minuman pahit ini. Dalam satu gelas kopi, juga terkandung vitamin B2, vitamin B5, mangan, kalium, dan magnesium.

2. Membakar lemak di tubuh

Kafein disebut dapat membantu meningkatkan metabolisme di tubuh, termasuk dalam pembakaran lemak. Namun, manfaat minum kopi yang satu ini disebut akan kurang terlihat, pada orang yang sudah punya kebiasaan minum kopi sejak lama.

3. Meningkatkan stamina

Kafein dapat membantu memecah lemak yang ada di tubuh dan membuatnya digunakan untuk stamina. Sehingga, tidak ada salahnya Anda minum kopi hitam satu setengah jam sebelum berolahraga.

4. Meningkatkan fungsi otak

Saat Anda minum kopi, kafein yang Anda minum akan masuk ke dalam darah, lalu berjalan ke otak. Di sana, kafein akan mengaktifkan saraf serta hormon-hormon yang bisa meningkatkan berbagai fungsi otak, seperti daya ingat, suasana hati, hingga fungsi mental secara umum.

Petani akan minum kopi ketika merasa lelah kala bekerja maka sangat nikmat ketika seorang petani minum kopi. Sebab menghasilkan sesuatu dari pekerjaannya lalu ngopi, berbeda dengan ngopi tidak melakukan apa-apa namun sudah melakukan ibadah ngopi.

 

Mari lakukan ibadah ngopi saban sunyi sambil merangkai puisi agar kesepiannya segera terobati 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar