Rabu, 13 April 2022

KESEMPATAN

 Cara-cara lain menulis Nasarudin Hodja dalam penulisan cerita

"... Setiap kesempatan yang ditunda seperti halnya terbitnya matahari, tak perlu disesali atau berlarut-larut dalam penyesalan, yang terbaik dijadikan pelajaran." 

Mungkin saja kita tidak pernah menyadari dari setiap persoalan muncul secara tiba-tiba, tapi saat itu pula kita dihadapkan dengan cara menyikapi. Bagaimana seorang dihadapkan dengan mengambil keputusan yang menjadikan pribadi baik. Sehingga pada saat itu diambang dua pilihan dengan kejutan juga: mengambil keputusan tentang cinta dan juga tentang rasa--yang perlu diletakkan sebentar sebab banyak yang perlu diselesaikan, tanpa membebani siapapun. 

Terkadang seseorang bisa mengambil keputusan di setiap ada kesempatan datang. Memang berat, tapi ketika seorang bisa memilih saat itu pula dapat meraih. Contoh sederhana, saat kita merasa kalau matahari hendak tenggelam ke ufuk barat, bagaimana mana kita meninggalkan sesuatu yang setiap seperti siang pada alam--yang selalu dipersembahkan. Hal tersebut merupakan pengembangan matahari dan siang ke bumi masing-masing memiliki nilai. 

Nilai dalam hal ini merupakan kesetaraan apa yang telah siang dan matahari persembahkan pada bumi. Serta bumi merasakan itu semua tanpa berpikir kalau ada sebab paling bisa dilakukan oleh kita. Seseorang mampu menerjemahkan siang dan malam dengan cara paling sederhana yang dirasakan oleh kita semua. 

"Kenapa kamu memutuskan bumi tinggal sendirian saat malam?" Ujarnya 

"Maksudnya.?" Dengan wajah mengkerut menjawabnya. 

"Ya... Sudah tahu kalau kamu mungkin satu-satunya yang dibutuhkan oleh bumi tuk mencahayai dia..." dengan serius menjelaskan.

"... Kan risiko bumi menerima dan saya juga menerima cinta dari apa yang telah diberi Sang Pencipta, yang paling baik itu mencari yang belum pernah melekat pada kodrat kita yang mewarisi dari diri--yang diciptakan." Dengan tersenyum menjawab dan mengajak pendengar berpikir. 

"Jawaban ini filosofis, boleh dijelaskan secara rinci..." ujarnya. 

"Tak ada pengulangan dua kali itu baik, kecuali memperbaiki dan sadar jika bumi dan matahari pernah melakukan kesalahan, hanya menerima bukan mencari. Hasil yang dicari akan lebih berarti, jika yang menerima akan menjadi biasa. Ini bukan tentang nilai, tapi tentang makna--yang begitu pasti di benak masing-masing hati." Ujarnya dengan Bahasa Ibu yang baik disampaikannya. 

Setiap apa yang telah dilakukan sepanjang ini, gelap di sekeliling perlu dipahami secara detail baik atau buruk perlu dipahami. Namun dari apa yang terjadi bisa mengambil banyak sisi. Dan cahaya  nun jauh di sana tentang banyak hal, yang kini terjadi, dan seperti akan terus terjadi. Biarkan hati memahami. "Dan terima kasih pada waktu, cinta, dan harapan, sebabnya tetap hidup dengan penuh semangat..." Mungkin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar