Selasa, 26 April 2022

SESUATU YANG SEMESTINYA ADA DAN PERLU DIPAHAMI

 ..."kadang kita memang perlu berpikir sejenak menggunakan hati, agar pikiran tak sembarangan menentukan. Seperti halnya memutuskan cinta dan cara kita bersikap, lalu beranggakap. "


Kesendirian memang tidak pernah menjadi esensi manusia sebagai makhluk sosial. Namun memilih sendiri adalah cara menemukan banyak hal dari keramaian hidup, cinta, cita-cita dan bahkan relationship. Hanya yang Tunggal tanpa tiada tanding mampu dan sudah menjadi hakikat tanpa digugat lagi. Kecuali menentangnya. 

Ada kalanya memang manusia masuk ke ranah keramaian yang paling bisa disenangi, serta sunyi mampu menemukan intisari dari segala yang terjadi. Contoh sederhananya, saat kita merasakan kelelahan tanpa sebab. Gelisah tanpa ada sebab stimulus. Bahkan ramai yang sunyi. Tak ada yang memprediksi akan itu hal menimpa terjadi, tapi dengan sendirinya terjadi. Sebab seseorang mampu membuka segala luka-luka dari setiap lika liku hidup di hati maupun direalitas. 

Semua, terkadang mampu menjadikan kita jadi pula kalau hidup memiliki kaitan dari dalam dan luar. Seorang mampu membuka sekaligus menutup dari benang merah yang sangat penuh dengan dinamika. Sebagai seorang pengelana hidup di jalan serta masuk ke dalam ruang ini. Banyak di antara kedua itu melahirkan perbedaan yang ada di dalam diri membekas sekaligus sepi. Berhubungan di antara menjadi dasar dalam hidup nanti, yang terjadi ataupun yang akan menjadi dasar pijakan; berbicara dan berpikir atau sekaligus bertindak. 

Saya seorang mahasiswa yang memilih untuk tetap belajar. Walaupun bosan kadang perlu namanya mencari solusi dari seorang teman atau seorang yang mampu membuat nyaman saat bicara atau sekedar menampung segala luka atau rasa--yang menimpa sekaligus menemukan cara-cara baru. Walaupun secara, semua akan kembali kepada diri yang akan membawa jauh dari hidup. Terkadang sewaktu-waktu seorang terdidik lebih bisa banyak belajar dari hidup yang menimpa pada dirinya, daripada harus mendengar atau membaca bahkan melihat fenomena yang ada. Dan itu pasti sebuah cara manusia membuka diri untuk bisa menjadi bijak bertindak. 

Adapun kelemahan menimpa kepada diri manusia atau mahasiswa yang sedang kini dijalani. Ada kalanya sebuah perjalanan yang berkonsepkan meleset lalu terjatuh sakit. Bisa saja demikian itu terjadi. Bahkan pikiran seorang yang ingin sekali sesuai di pikirannya, kadang juga melenceng jauh sebab ada kurva normal tak sesuai dengan harapan. Hal tersebut ternyata ada kurva normal dan tidak. Kalau mengacu akan hal tersebut, seperti situasi diri manusia ada persoalan kompleks tentang--yang terpikirkan dan yang tidak terpikirkan. 

Saat manusia hidup, awal lahir dengan kekosongan pikiran, kecuali rasa berbentuk tangis. Bahkan pikirannya masih suci dari kontaminasi. Saat itu, manusia tidak pernah ingin hidup seperti ini dan seperti itu. Semua ingin saja menjadi manusia yang sesuai ideal pikiran, padahal pikiran tak pernah memiliki kuasa atas yang terjadi. Tak ada rem (alat menghentikan) menyamakan dengan realitas. Saat manusia jatuh apakah ada harapan, saat itulah manusia akan sadar hal yang terjadi di pikiran akan muncul dalam tindakan. Mungkin. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar