Agama suatu kontrol dan pondasi jiwa raga
manusia untuk hidup untuk mengukur dirinya untuk hidup, budaya sebuah
kesempurnaa dalam beragama. Menurut Emile Durkhiem salah satu pencetus
sosiologi medern, Agama sebagai hasil dari Budaya jika Budaya tidak ada maka
Agama pun tiada.
Indonesia ialah negara yang
mewajibkan setiap warga negaranya, harus beragama, karena agama menjadi dasar
untuk hidup di Indonesia. Dengan beragama manusia akan memiliki kontrol diri,
jika hukum tak mempunyai kekuatan yang segnifikan maka Agama akan menjadikan
kontrol. Namun Agama bukan tempat mencapai kekuasaan, yang berkuasa untuk mencapai
seasuatu kebanggaan dirinya. Agama harus dipisahkan dengan
kepentingan-kepentingan pribadi, terkecuali kepentingan kepada Sang Khalik. Dalam
melangkah esensial untuk mencapai kehidupan bernegara di indonesia memiliki
Agama, di tanah meraah putih yang dari berbagai kultur ras, suku, dan budaya
yang di kenal dengan Bhinika Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu dalam
negeri tercinta Indonesia.
Memiliki agama apa yang
diyakini, seharusnya memahami esensi darar-dasar agama setiap keyakinan dalam
beragama dalam teologi keimanan dalam menjalani, seharusnya visioner dalam
bernegara dengan landasan Agama yang melekat dalam jiwa raga, bukan hanya sekedar
beragama dengan eksestensi untuk memberantas segala hal yang menggap orang lain
yang berbeda Agama melanggar norma dan menghadirkan radikalisme dalam negeri
sendiri. Mengapa ada budaya dalam kehidupan beragama, dengan budaya akan
memperindah dan menyempurnakan Agama kita dengan Agama apapun yang diyakini,
yang Islam akan menyempurnakan keislamannya, yang Hindu menyempurnakan
kehiduannya, yang Kristen akan menyempurnakan Kristenya, dan Agama-agama
lainya. Karena budayalah yang akan menjadikan kita menjadi bersatu, budaya
Nusantara yang kaya raya, akan membuktikan bahwa negeri ini tempatnya keindahan
dan kedaimaian. Karena budaya dan Agama Nusantara ini memiliki kekuatan besar
dalam kehidupan manusia Indonesia. Dalam filsafat Yunani sepakat bahwa orang
yang berfilsafat ialah cinta terhadap kebudayaan atau kebijaksaan.
Agama
bukan hanya bertujuan untuk mengkafirkan orang lain. Namun Agama menajadikan
kontrol pola pikir dan senantiasa berpikir setiap kejadian akan bepikir sebab
dan akibat. Agamamu, Agamamu. Agamaku, Agamaku, kita hidup di negara berbangsa
yang memiliki suku-suku, dan budaya yang kaya raya. Maka hal yang modernisasi
senantiasa memberikan satu kesatuan denga suatu perbedaan yang selalu,
menyatukan suatu perbedaan dengan suatu tujuan bersama hidup di negara
Indonesia, yang bertujuan aman dan sejahtera yang hidup di Indonesia.
Negera
Indonesia memiliki lambang, dua warna merah dan putih, yang dapat saya
filosofikan merah adalah aliran kehidupan di dalam tubuh yang mempu membangkat
semangat yang kuat dan berani, dengan menyatukan satu kesatuan suatu budaya
degan budaya yang lain, Putih memliki kekuatan untuk bangun dari segala hal,
yang akan menjadikan semua yang terjadi yang dialami, dengan keyakinan Agama
yang diyakini, dengan mengumpulkan semua ,dapat berdiri tegap sehingga dua-duanya tidak
dapat dipisahkan atau dilunturkan dari perpaduan antara merah dan putih.
Filosofi yang kedua bisa direnungkan sejenak kombinasi dari marah dan putih
bahwa dalam negara indonesia ini tidak ada sekat antara suku yang putih dan
suku yang hitam, ataupun yang menggukan peci saat beribadah atau yang tidak
menggukan peci, esensial dalam negeri ini tidak harus diberikan sekat-sekat
terutama dalam Agama, mengngat dengan istilah HOS Cokroaminoto dalam buku Islam
dan Sosialisme manusia boleh mempunyai
prinsip, namun dilarang keras fanatik. perbedaan dari kombinasi bendera itu
sebuah bentuk perbedaan yang sangat memberkikan warna yang indah secara kokrit.
Sehingg tercipta suatu kekuatan yang sangat kuat tanpa ada yang bisa
membinasakan, terkecuali bangsa sendiri.
Jika indonesia ini adalah hidup
dari beberapa suku dan beberapa Agama. Maka bermakna dalam hidup di negeri yang
sangat memiliki perbedaan kaya raya, daripada negera-negara lain, maka
perbedaan indonesia ciptakan dan jadikan perbedaan yang menabjubkan dari apa
yang ada dalam bangsa Indonesia, jangan hanya mempermasalahkan dengan suatu
permasalahan perbedaan yang menjadikan perpecahan dalam mencapai segala
keinginan leluhur untuk Indonesia yang sangat kita harus bangga. Menghargai
menempati di mana negeri kita mengabdi, kontribusi yang dapat menghasilkan
sesuatu yang baru, bukan berseteru dengan sesama sedarah merah putih, bersenada
dengan jiwa raga lagu Indonesia bersatu dari perbedaan yang satu dengan yang
lain, dalam satu rumah Indonesia.
Manusia diciptakan dengan
perbedaan yang memberikan keindahan dalam satu dunia, warna yang memberikan
rasa humanis, agama yang tidak hanya fanatik terhadap agama lain, jika memiliki
prinsip kita bisa menempatkan di mana kita berada, bukan sekat perbedaan yang
menjadikan keruh perpecahan, dengan dasar-dasar Agama yang memiliki norma yang
tidak mudah mengkafirkan orang lain. Nabi Muhammad Saw. Tidak pernah membangun
negara Islam semasa hidupnya, beliau membangun negara yang berbangsa. jika kita
Islam jadilah Islam nusantara, bukan Islam arabisasi, jika menjadi hindu
janganlah jadi india, kalau jadi orang kristen janganlah jadi yahudi, tetaplah
jadi orang Nusantara dengan adat yang beradap dan budaya yang kaya raya
(Soekarno)***.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar