Rabu, 17 Januari 2018

Kau Hanya Bahasa (Puisi)

Gambar: pinteres.com
Saat sepi kadang Tuhan menyembunyikan arti kenyaman dan ketenangan.
Namun kadang itu ku benci dari rindu yang ingin sekali dimanja,
Saat sore sudah mau malam, di pinggir Kota Malang alang kepalang saat berjuang
Saat malam mulai tiba mencoba berdialog dengan gelap
Kadang ada nostalgia dari arti wanita yang berarti namun tak pasti.
Kecuali malam yang berganti siang tak terjadi, gelap itu terasa mati.
Namun tak ingin membenci, lantaran Kau Wanita yang mengisi disetiap tinta hitamku habis
Benalu tak berbentuk amplak telah rusak, tapi naluri masih memimpikan bahwa Kau masih berarti.

Walaupun Kau ku benci, namun itu tak selamanya.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar