Kamis, 14 Februari 2019

Ulasan Buku Semangat Muda




Pengulas: Akhmad
Penulis buku: Tan Malaka

Sebuah pemikiran yang dibangun akan sesuai dengan jiwa zaman atau zeitgaist dalam bahasa Jerman. Di mana karya tercipta dari suasana sosial. Sehingga Tan Malaka terbentur dengan sebuah realitas sehingga terbentuklah konsep untuk mengantarkan kita pada tujuan utama manusia. Namun masih saja ada yang membuat keos pada perspektifnya oleh oknum manusia. Karena arah pemikiran yang ditunaikan dalam kehidupannya memiliki tujuan suci tapi memang dianggap terlalu radikal dalam praktiknya. 

Ketika berbicara mengenai perubahan, beliau ingin melakukan sebuah revolusi bersama dengan penderitaan rakyat. Bukan dengan secara ber-evolusi, dengan menyadarkan bahwa ada kaum bangsawan dan hartwan menyita kemerdekaan diri. Sehingga rakyat dengan sendirinya sadar akan tndakan manusia baik dan benar. Namun mengapa seorang bapak republik tidak terlalu banyak mengenal. Apalagi dalam runah akademik jarang tergubris, juga tidak dijelaskan secara detail di dalam buku-buku akademik. Apakah memang negeri tidak pernah menghargai sejarah. 

Dalam salah satu statmentnya dalam buku yang ditulis. Tan Malaka menuliskan bahwa negeri ini harus merdeka 100%.
            
Buku yang tulis berjudul “Semangat Muda” memiliki tebal 115 lembar ini. yang ditulis pada saat berada di Tokyo, pada tahun 1926 diterbitkan oleh penerbt Sega Arsy Cisaranten Kulon No. 01, Griya Arsi. Cetak pertama pada tahun, Maret 2015 yang diedit; Kholid O. Santosa, penyunting M. Orsan , desain sampul Sekar Langit, tata letak T. Sedringo. Buku ini sangat memberikan nilai-nilai edukasi dalam jiwa manusia yang bergelut dalam pengetahuan politik, sosial, sejarah atau ilmu humanoira lainya, yang sangat detail dalam menyusun serta menuju taraf manusia yang berbudi serta biajaksana untuk mengasah dan mempertajam cara pandang manusia dalam menemukan solusi yang terlahir dari dalam diri dan diri-Nya.

Bercerita tentang banyak hal yang ada dalam kehidupan pada masa 1926, sebelum Indonesia mengalami kemerdekaan. Maka perlu waktu panjang. Menyadarkan rakyat menjadi tujuan utama, mencapai cita-cita merdeka 100%. Kita sadar bahwa pada tahun itu Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Usaha para pendiri bangsa dengan adanya kongkres ke-2 sumpah pemuda belum ada yang menyepakati secara luas.

Secara garis besar buku ini adalah bentuk strategi pembentukan sebuah organisasi bagaimana bisa membengun dan menciptakan perlawanan terhadap kolonialisme, kapitalisme, dan imperalisme sebuah prinsip perjuangan Tan Malaka. Dengan langkah pembentukan organisasi revolusioner sesuai dengan kondisi Indonesia saat itu. Karena tanpa menjalankan organisasi revolusioner melalui perjuangan politik nasional dan perjuangan kelas, atau menyatukan perjuangan pembebasan nasional dengan perjuangan pembebasan kelas buruh.

Pada zaman tertentu akan dijelaskan dalam buku ini, di mana manusia bisa perkembangan serta dasar-dasar pemikiran Tan Malaka. Sebagai berikut;
Zaman Komunisme
Di mana kehidupan masa itu adalah pertarungan kelas (Klassen kasta). Maka lahirnya kasta  Dalam bukunya Marx mengatakan bahwa dalam kelas itu ada dua kelas atas kelas bawah, kelas atas akan menghisap kelas bawah akan terhisap.  Kelas kasta akan melahirkan sebuah paham Agama, Politik,

Adat dalam pergaulan hidup itu bersifat kekastaan dan bertinggi rendah. Seingga dalam sebuah sejarah pertarungan kasta itu hal yang wajar yang akan menimbulkan pertandingan kasta. Kasta atas dan bawah akan memiliki perbedaan atas perkakas yang dimilikinya perkakas cangku, pahat, dan mesin akan dimiliki oleh kasta berbeda. Pertarungan kasta rendah dan tinggi lahir ada yang terhempit dan yang mengempit. Demikian pada zaman feodalisme atau bisa disebut dengan zaman bangsawan, kaum hartawan yang terhempit akan bertandingn kaum bangsawan dan raja yang menghempitnya. Di Eropa pada tahun 1789 kaum hartawan di Perancis mengalah kaum bangsawan dan mendirikan peraturan kemodalan seperti macam sekarang.
Pertandingn semakin tajam buruh semakin tetindas oleh kaum hartawan. Namun ketika buruh sudah merasakan kekecewaan besar atas tindakan kaum hartwan maka ia akan lari dan akan memerdekakan seluruh pergulan hidup. Maka kaum buruh akan menghancurkan musuhnya.

Watak Zaman Bangsawan
Tujuan perkakas yang dimiliki oleh family sesuai dengan kebutuhan masing-masing ruang lingkup kecil. Ketika kebutuhan sudah terpenuhi akan membeli kain cangkul atau bajak dan menciptakan perniagaan yang akan timbul kelemahan dalam perniagaan. Sehingga akan melakukan sebuah konsolidasi bangsawan, beberapa petani, tukang pada zaman bangsawan ini akan mebangun sebuah desa atau kota. Setelah koda dan desa terbentuk maka mebangun pertahanan untuk menjamin keamanaan. Sehingga hal itu terbentuklah pemerintah desa, anggotanya terdiri dari yang tua ada di desa, tentunya akan memilih yang cerdik, pandai, berani dan dapat dipercayai orang banyak. Setelah semua perangkat sudah jadi maka akan lahirlah perpecahan atas kasta terjadi. Lahirlah seorang petani, tukang, saudagar dan kasta bangsawan.

Desa terbangun oleh kaum bangsawan dan akan menguasai kebangsaan. Membentuk pemerintahan pertahanan dari luar antisipasi serangan dari luar.setelah melakukan sebuah kekuasaan bangsawan akan memiliki pangkat raja akan berkuasa lebih dari bangsawaan dari kebangsaan. Negeri bertambah besar kekuasaan akan betumpuk kepada bangsawan dan raja kekayaan akan semakin bagus kekayaan semakin bertambah pada keum hartwan serta kaum buruh akan semakin terhisap dan tertindas.
Raja dan bangsawaan akan membuat rakyat tunduk. Maka terciptalah agama,  didikan dan adat istiadat bersifat kekastaan atau kebudakan. Sehingga kaum bangswan dan raja membangun masjid, gereja oleh dan pendidikan anaknya diajarkan jongkok, sedangkan anak raja dan bangsawan diajarkan memukul dan menunjuk.
  
Lebih detailnya akan saya lanjutkan di ulasan selanjutnya. Bagi yang pernah mengulas ayo kita ngobrol bareng karena saya masih perlu orang-orang yang lebih bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar