Sabtu, 28 Agustus 2021

KEMERDEKAAN

:hal-hal yang belum selesai


saat anak kecil dapat menikmati susu dan tau inti sarinya
saat siang yang lembam dengan kesibukan tanpa tujuan
baleho berkibar-kibar dan memberi kabar pertunjukan
--dan seorang anak kecil hanya tertawa lalu meludah

udara ekonomi semakin ke sini menyekik
ambulance semakin ramai melintas dengan bunyi "duka luka di masa merdeka Indonesia kita ke 76" itulah terjemahan dengan bahasa sederhana
dan sebagai anak kecil tak ngerti "kemerdekaan"
--kecuali saat makan dan minum susu tetap dirasa sempurna, lantaran orang tua masih bisa tertawa dari luka-luka keadaan, masih bisa.

saat merunduk dan memandang sosial media
mendengar suara-suara dari bung karno yang begitu dalam merangkai bahasa
saat mendoangak ke langit memandang awan putih dan cahaya cerah hari ini, "rusak" lantaran baleho-baleho yang tak mendidik
--jauh dengan bahasa bung besar menyusun kata-kata indah berkeringat

lalu bunga-bunga bertaburan di hari ini. dengan ucapan indah menjadi doa yang tabah, sebab wabah masih tak berubah atau kebijakan saja yang sering berlomba-lomba semakin lama akan diterima indah "katanya!"
--kemerdekaan menerima, harus terus menggema dalam jiwa dengan lomba yang tak pernah usai, yaitu kemerdekaan diri dan tak dapat memberi apa-apa pada mereka-mereka, yang menderita.

lekaslah membaik Indonesia yang telah mencapai 76 tahun merdeka--yang lepas dari resah kepanjangan di bawah bayang-bayang ke diktatoran kolonial, dulu.
kini lekaslah membaik dengan wabah yang menguji tuk segera tumbuh atau tumbang kepercayan diri. dari banyaknya spekulasi, jalan-jalan di pinggir jalan ditutup lagi "sebab ketakutan wabah, dokter tak dapat menjamin kecuali diri
--dan sunyi semakin berati di hari kemerdekaan dua tahun ini, pengibaran bendara tak dilaksanakan tak sesempurna diharap Fatmawati bendera dijahitnya hati-hati agar sempurna, kini karena terlalu pedih dengan luka-luka. namun untung masih bisa mengucapkan "selamat hari kemerdekaan"

lakaslah membaik tuk segera berbiak
doa baik dari stuasi ini, agar matahari dan bulan bersamaan tiba sesuai harapan; esok dan luas seterusnya di negeri Indonesia yang dibangga
--yang menggaungkan merdeka bukan sekadar kata namun cinta yang menggema jadi nyata, dirasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar