Senin, 14 Mei 2018

Nyanyian Di Pinggir Jalan



Akan ada cerita indah setelah lepas dari sebuah perjalanan, hembusan-hembusan nafas yang tak terhenti dari nadi yang menguatkan aku pada sendi-sendi tulang rusuk ini. Irama sebuah kaki yang melangkah tak terangah dengan sebuah jalan yang dilalui dari hati. Mencari rasanya tak harus membenci dengan sebuah keadaan yang terjadi, semuanya terasa memberi sebuah arti yang berarti dihati. Rencana manusia diatas kita adalah sebuah keniscahayaan, merasakan apa yang dirindukan dari apa yang diharapkan, itu semua adalah keindahan dalam renungan.
Jalan yang terus di hembuskan tanpa ada jurus diluruskan hanya ada sebuah tekad yang tak dirindukan menjadi sebuah kenyaan dari apa yang dijalankan. Kita hanya memiliki keadaan yang sangat dirindukan dari apa yang dianugrahkan, membwa kepada mahligai perjalanan manusia dari apa yang ada dalam pengerbanan. Semua yang sangat menentukan terus memberikan sebuah kehalusan dalam menjalankan keadaan manusia dari apa yang dilakukan oleh kitra. Kekerasan hanya akan diobati oleh keindahan dalam merenungkan segala perjalanan. Menciptakan akan menjadikan manusia lebih berarti dari apa yang terjadi, percintaan dari sebuah perjalanan memberikan kita pada sebuah perjalanan yang sangat dirindukan oleh kita ketika nanti tiada.
Semua akan dinikmati dari apa yang nanti menjadikan kita sebagai orang yang mawas diri akan setiap langkah dan jalan yang dilalui. Akan merasakan indah ketika kita membawanya dalam rimba-rimba kekosongan. Menjalankan dengan kebahagian yang dibacakan oleh sejarah nanti, bahwa ada pemuda yang membuktikan ada keajaiban yang tidak hanya dicapai oleh kemudahan, membenturkan segala kehidupannya untuk menemukan sebuah arti dan keindahan dalam merasakan cinta dalam kehidupan. Kita akan merasakan keindahan alam ketika manusia mau menjalankan di atas bumi dengan menikmati angin dan hijaunya setiap tumbuhan alam kita Indonesia.
Perjalan itu tidak memiliki masa panjang dalam menerjang, segala mimpi dibungkus dari sebuah keinginan untuk bisa membawa dirinya pada suatu paragraf sederhana dari beberapa kalimat dalam langkah manusia. Bukan sebuah hal yang berharga agar manusia bisa, tetapi manusia itu tetap melangkah mengikuti arah tanpa harus statnan untuk melangkah melawan angin dan kerasnya krikil-krikil.
Dengan kebahgian bernyanyi di pinggir jalan, yang keras menjadi lembut, yang berat menjadi ringan, tercipta dari suasana jiwa yang membawa. Hari-hari itu akan menjadi lebih berarti ketika semuanya sudah diberi bukan dibenci. Semuanya akan bersuara ketika manusia bisa menemukan perayaan hidup yang sesungguhnya membuat puas akan dirinya.
Sebagai manusia bisa saja menemukan cara baru dari sebuah perjalannya. Karena dunia terkadang menjamin apa yang belum dijamin oleh manusia. Segala langkah tak pernah ada terkadang akan ada secara tiba-tiba, bahwa ada manusia di antara kita sebagai pelengkap dalam tertawa, ada pun pada saat terwata akan membela. Alam tidak hanya berputar saja alam terkadang bisa saja hujan dan panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar