Minggu, 01 Desember 2019

Milankolis



Aku masih sadar dengan keramian yang dianggap sunyi; bahkan dalam keseharian tidak pernah telat ada perhatian berkelimangan, mulai dari pagi yang bisa bangun dan menghirup udara pagi, hingga siang bisa bertemu dengan orang pencinta buku di perpustakaan dan bahkan di tempat biasa menjaga buku, paling berkesan ketika ada menawarkan dan memberikan saran atas bacaan. Dan hingga sore tepat biasa berjalan dari tempat tinggal (kos) mulai dari Bu Kos memperhatikan kala keluar kos, bahkan lebih perhatian kala waktu bayar tiba biasanya tidak pernah lupa. Namun, bukan itu yang pula yang harus di syukuri dengan banyaknya teman di jalan ketika bertemu dengan bapak-bapak pemulung sampah di dekat kuburan, dengan senyuman ceria menyapa. Bahkan ketika tiba di tempat biasa kerja bertemu lagi dengan bapak Jukir biasa ngopi dan bicara banyak hal ngawur bercerita tapi lucu, dan teman patner kerja biasa diskusi di dapur biasa buat makan untuk pembeli, dan ngaduk kopi denganya sambil berdikusi mencari apa yang belum kita pahami, mulai dari mata kuliah,  tugas, dan buku yang dibacanya. Setelah semua itu usai dengan kerutinitassan begitu padat seperti halnya waktu yang memperhatikan kalau sudah tiba saatnya kamu bisa merasakan keramaian dengan begitu mempertimbangkan kesunyian menemukan diri ini.

Waktu seperti petir dan gledek bersamaan. Seperti tiba-tiba datang dan pergi, ketika sadar ternyata senja belum bisa diterima hanya saja persembahan dengan begitu ramai bersama kehidupan kadang memilukan kadang mengairahkan, mingkin itulah yang dinamakan sebuah kewajaran hidup; tertawa dengan sendiri mencaci diri sendiri.

Apa yang telah dilewati masih saja belum pernah mempersembahkan pada waktu yang pas dengan nilai dan estetika yang bernostalgia bersama waktu, kadang hanya sia-sia tapa ada hal yang berguna. Setidaknya dalam sisa waktu dapat memiliki jalan paling terang bagi kehidupan masa akan datang. Bekerja bukan untuk hasil waktu dekat, akan tetapi dalam jangka panjang. Dan keluarga, teman, dan sanak family serta nusa dan bangsa akan merasakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar