Minggu, 24 Oktober 2021

CATATAN DAN PEMBACAAN


Pengambilan foto: Cak Pendek 


CATATAN MEDAN MEMBATJA 

Minggu 24 Oktober 2021 

Moderator: Mbak Fafa

Nutulis: Akhmad Mustaqim 

Pengulas buku: Cak Pendek, Mas Aan, Akhmad, Mutmainnah, Mbak Fafa, dan Pak Hasan. 


Sebagai moderator, aku akan membuka dengan salam. Kita hari ini bertemu lagi, di Medan Membaca, dengan keadaan sehat. Sebelumnya karena ada orang baru perkenalan dulu, "mas dan mbak..." sudah, lalu, kita mulai dari kepala suku Sabtu Membaca, Cak Pendek. Silahkan bisa dimulai... 



Judul buku: Pramoedya Berumah dalam Buku 

Penulis: Muhidin M. Dahlan 

Pengulas: Cak Pendek 


Buku ditulis oleh Muhidin M Dahlan, awal mulanya mengisahkan roman tetralogi pulau Buru, Pram. Mengisahkan tentang logika tentang tokoh yang punya sifat dan tindakan pikiran eropa. Tokoh tersebut bernama Minke. Secara teoritik dan praktik Ia punya idealis berbeda dengan seorang berdarah pribumi. Roman 'Bumi Manusia' karya Pram. 


Catatan kedua menelaah karya sastra Pram, roman 'Rumah Kaca' tokoh bernama Pengamanan yang dapat disebutkan sebagai intelektual jawa. Dari kebiasaannya yang membentuk kepribadian yang unik yaitu melakukan pengklipingan banyaknya pandangan-pandangan dalam teks koran dan media lainnya, serta banyak lagi. 


Selanjutnya roman, "Bukan Pasar Malam" Muhidin, mengasumsikan kisah di dalam yaitu, tentang biografinya Pram, atau representasi dari dirinya. Cerita berlatar Blora. Pram menceritakan tentang jiwa dan karakter orang Jawa. 


Selanjutnya, Arus Balik epos pasca kejayaan Nusantara di awal abad 16. Bercerita tentang perkembangan kapal yang masuk ke Indonesia (jawa). Yang dimaksud membicarakan mengenai negeri di atas angin. Lalu ada pula Gadis Pantai, novel ini sebenarnya belum selesai. Narasi yang terkandung novel tersebut punya semangat dan representasi, intisari mengisahkan tentang nenek Pram. 


Novel Perburuan ditulis dengan latar mistis, novel diganjar penghargaan dari Balai Pustaka 1984. Bercerita latar di belakang kehidupan di penjajahan masa brutal Jepang. Sehingga karya tersebut menyimpan riwayat kesadaran kolektif untuk perjalanan seorang penulis di dalam penjara, atau yang di luar--yang dapat menikmati tulisa sekaligus kekejaman. 


Pram dalam proses menulis novel sangat jeli. Saat membicarakan tentang penggunaan bahasa perlu di riset. Sehingga dapat dikatakan secara kontekstual bahasa digunakan sangat kental dan baik mengisahkan yang baik, bagi Pram. 


Panggil Aku Kartini, buku ini mengisahkan tentang hidup seorang pribumi, khusus tentang semangat R.A Kartini aslinya. Buku tersebut lebih berfokus pada perkembangan feminisme yang ideal di Indonesia. 


Pram sangat senang dengan pemuda yang suka gemar belajar. Karena dengan belajar tersebut pemuda dianggap punya harapan untuk generasi selanjutnya. Dan Pram mengatakan  "Itu dianggap manusia bebas." Salah satu sanggahan kawan memberi definisi 'manusia bebas' dengan singkat, mengatakan bahwa kalau manusia bebas tidak berbicara kepentingan. Sehingga seorang pemuda terpelajar jadi harapan. 


Muhidin, yang menulis buku tentang cara-cara ideal dalam hidupnya menulis dengan pola Pram. Buku ini berkisah atau secara catatan biografinya. Dapat dikatakan sebagai bentuk buku Otobiografi Pram, dengan sampel karya-karya Pram yang terbaik. Yang telah disebutkan di atas. 


Salah satu pandangan Pram, yang representasikan ke Minke. Bahawa ilmu sains jangan tunduk kepada raja. Jangan sampai ketundukan seorang dapat luntur karena hormat berlebihan. Yang dilakukan dalam tradisi jawa. Itulah yang dilakukan Pram yang ingin membuat tradisi jawa yang membuat manusia sempit, menjadi luas dan tetap ada. Akan tapi, berharap bahwa sains harus tetap berkembang tidak boleh tunduk dengan tradisi yang tidak dapat membuat sains tidak berkembang. Begitulah sains yang perlu dikembangkan. 


Dalam sejarah gelap Pram, Pram merasakan sakit hati dengan tragedi 65, khususnya dengan karya atau buku-buku, ia yang sudah bisa diterbitkan tapi mendapat jarahan rumahnya pada saat itu, oleh pemerintah. Saat itu, karya-karya Pram, banyak dibakar. Sehingga Pram memang tidak terima dengan apa yang dilakukan pemerintah kepadanya, yang dianggap eks tapol. Saat itu pula Pram, lebih banyak hidup dipenjara. 


Pesannya Pram, dalam buku ini "menulis adalah melawan". 


Judul Buku: Atomic Habits 

Penulis: James Clear 

Penulis: Mas Aan 


Mula-mula buku ini, fokus pada pengembangan diri. Buku yang berisi motivasi diri. Buku terjemahan ini sangat baik sebagai latihan hidup yang tertib dan terstruktur membentuk diri dari hal biasa menjadi luar biasa. 


Manusia, semestinya sasae dan pada mulanya, dapat menyadari akan dirinya. Sehingga lahirlah dari dalam diri punya keinginan. Lalu kita perlu menentukan dulu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Setelah menentukan, lalu bisa mengukur keinginan diri dan kebutuhan diri. 


Setelah mengukur diri sendiri untuk awal mula menimbulkan sebuah tuntutan, untuk lebih baik dengan membuat habist yang sangat baik dalam kebutuhan diri. Buku ini yang memberikan pandangan sekaligus arahan membuat kita lebih baik melakukan dimulai dari hal-hal kecil.


Buku tentang cara mudah seorang mempelajari pola kebiasaan hidup disiplin. Membangun kebiasaan positif. Ada empat hal perlu diperhatikan dan perlu perencanaan, yang perlu dilakukan bagaimana ia menjadi kebiasaan. Empat hal tersebut sebagai berikut; 


1) Terlihat, harus mengacu apa yang dilakukan setiap saat, melakukan praktik-praktik yang akan dilakukan harus jelas, terlihat. Yang mana, apa yang telah menjadi tujuan akan harus terlihat setiap hari. Contoh, saat kita gemar membaca buku kita perlu meletakkan buku-buku yang mudah dilihat, oleh indera kita. Bahkan bisa saja meletakkan di mana kebiasaan singgah; ruang tamu perlu ada buku, tempat tidur, dan tempat makan. Secara setiap saat melihat apa yang menjadi tujuan. 


2) Menarik, harus disuka hatinya dengan apa yang membangun kultur. Menarik ini harus punya nilai lebih dari kebiasaan orang lain. Membuat percaya diri dengan  kebutuhan sendiri, yang akan menjadi kelebihan nanti. Dan dapat diartikan kalau dirinya diakui dengan apa yang dimiliki, sesuai kelebihannya yang menarik. Hal ini kan sudah ditentukan diawal menemukan diri sendiri keinginan dan kebutuhannya. Tentu tidak keluar konteks dengan yang sesuai, yaitu kesukaan 


3). Menjadikan mudah. Kegiatan harian yang dapat dilakukan serasa melakukan kegiatan sedikit mungkin. Apa-apa yang dilakukan itu menjadi mudah tidak rumit dan sulit. Contoh apa yang telah menjadi tujuan awal tidak mempersulit dirinya, dengan membangun habits, kalau kita bisa melakukan apa-apa yang terjadi dalam kebutuhan kita dilakukan  secara baik dan konsisten. Jika tidak tetap melakukan kegiatan kecil yang dapat dijadikan suatu hal mengarah ke tujuannya, walaupun tidak sempurna. Dalam kehidupan sehari-hari--kalau kita tidak melakukan sesuatu hari ini yang sudah ditentukan, minimal punya niat melakukannya--yang mana nanti dalam praktik, begini, "saat ingin olahraga tapi saat waktu yang ditentukan tidak bisa atau kejebak hujan, kita bisa menggantinya cukup membangun kebiasaan langkah kecil olahraga, yaitu memakai sepatu tanpa lari--dengan seperti itu, notis logika kita punya pola pikir rasa 'daripada hanya pakai sepatu dan tidak olahraga kenapa tidak olahraga lari ditempat saja, atau keliling di emper rumah. Dalam hal ini perlu namanya teknik mencatat agar ingat, kapan yang tidak olahraga dan kapan perlu menggantinya. 


4) Menjadikan memuaskan. Setidaknya kita senang dalam menjalani apa yang telah menjadi target. Pola seperti perlu ada rasa kepuasaan terhadap diri sendiri mengenai apa yang telah dilakukan. Kepuasaan akan menjadikan kita lebih semangat lagi dengan pencapaian dilakukan. Contoh kita melakukan sesuatu yang telah menjadi target tersebut dilakukan sebaik mungkin, dengan terpaksa tapi akan punya nilai kepuasaan terhadap apa yang telah dilakukan. Apa-apa yang dilakukan secara terpaksa punya kepuasaan tersendiri. 


Buku ini juga memberikan tips yang perlu diingat dan dihindari jika terjadi. "Jangan mangkir dua kali atau jangan mengulang lagi apa-apa yang telah terjadi. Contohnya jika hari ini tidak bisa melakukan sesuatu kebiasaan sehari-hari, jangan sampai terulang kembali. Perlu diingat dan dicatat agar tidak terulang. Kalau terulang, bisa dilakukan lagi. 


Buku tentang self improvement, buku membangun diri. Sebuah sistem yang revolusioner menjadi 1 persen lebih baik setiap hari. 


Dalam melakukan sesuatu perlu kebiasaan (habits). Dimulai dari hal-hal kecil yang dapat dijadikan besar. Sehingga menjadi kebiasaan. Harus menekan dengan diri sendiri agar ada kepuasaan. 


Kebiasaan perlu dibangun dengan cara apa yang biasa dan bisa dilihat. Kebiasaan tersebut perlu meletakkan apa yang bisa dilihat setiap saat. Suatu sisi memaksa penderitaan untuk mencapai keindahan. Ucap salah satu teman, memberi tambahan mengenai substansi buku. 


Judul buku: Kolam dan Susus 

Penulis: Raksasa 

Pengulas: Mbak Mutmainnah 


Saya di sini tidak dapat menjelaskan buku yang serius. Buku ini salah satu buku percintaan kegalauan anak remaja. Tapi buku ini jadi salah satu latihan menulis. Ujarnya seorang pengulas buku. 


Bergabung di sini menjadi salah satu cara belajar membaca. Karena masih belum bisa membaca yang lebih banyak dan luas, masih pemula. Buku ini sebagai acuan saja bagaimana bisa saya menulis. Karena sangat berkelindan dengan kehidupanku. 


...Buku ini ini memiliki empat babak. 1) membicarakan tentang kegalauan remaja. Lebih berbicara tentang cinta apa-apa yang ada dalam hidup. Tapi teks dalam buku ini sangat menginspirasi bagi seorang yang sedang belajar menulis. 


Buku ini, lebih berfokus dengan cara menulis. Agar menulis bisa lancar, buku ini sebagai stimulus. Belajar menulis untuk membangun kebiasaan. Pengenalan buku. Sedangkan kalau buku-buku yang lainnya sudah dijelaskan sangat berat. Tentu buku Anatomic Habits yang diulas Mas Aan, jadi list bacaanku nanti. 




Judul Buku: The Storied Life Of A.J. FIKRY 

Penulis: Gabrielle Zevin 

Pengulas: Mbak Fafa 


Buku ini berbicara tentang dunia perbukuan. Toko buku yang sepi, Mr. Fikri. Punya istri bernama Amelia, tapi meninggal. Kehidupan tragis tokoh utama yang sangat tragis, ingin punya anak tapi malah istrinya meninggal saat istrinya mengandung 2 bulan. Semangat menjual buku turun, bahkan sudah malas. 


Tokoh yang berbicara tentang Mr. Fikry. Berkisah tentang toko ilmu. Menemukan bayi di toko bukunya. Bayi bernama Maya, salah satu buku bernama Ismai istri Daniel. Ia yang membuang bayi tersebut di toko buku Mr. Fikri. 


Bayi yang ditemukan di toko sebenarnya memiliki tujuan untuk yang sangat visioner kepada anaknya. Narasi seorang ibu kenapa membuang ke toko buku agar kelak ketika besar agar berguna. Karena dianggap di toko buku anak tersebut dibesarkan dengan banyak membaca. 


Tentu hal ini menjadi salah satu tujuan. Untuk anak yang tadi bayi tersebut suka dan gemar membaca.  Maya yang ditemui di dalam toko buku itu, ketika dewasa ternyata memang tumbuh dengan anak yang cerdas didik oleh Mr. Fikri. Selain itu juga membawa berkah toko yang awal sepi menjadi ramai. Karena anak tersebut dikenal sebagai penulis berumur 9 tahun, yang terhitung masih anak-anak tapi sudah bisa berkarya. 


Novel ini membicarakan kebiasaan membaca yang perlu cintai dulu buku, bukan sekedar mencekoki suruh baca tapi lupa untuk menyukai. Kutipan novel ini yang diingat yaitu, Terkadang buku-buku ditemukan dengan waktu yang tepat." 


Buku: 

Penulis: Agustinus

Pengulas: Bapak Hasan 


Penulis Agustinus seorang yang menulis tentang Backpacker. Seorang yang membicarakan tentang wilayah negara Indonesia dan China. Seorang tokoh berkisah tentang kehidupan dua tempat: negara tempat tinggal dan negara yang dijelajahi. Itu menimbulkan pandangan luas, tanpa justifikasi. 


Perjalan yang dilakukan oleh penulis tidak melakukan penghakiman terhadap wilayah. Negara yang mana ada justifikasi. Sebagai seorang yang minoritas di negara sendiri dan di negara lain. 


Perjalanan itu menceritakan wilayah yang pernah disinggahi yaitu wilayah yang dijelajahi. Negara yang dijelajahi yaitu negara pecahan Uni Soviet. Penulis menceritakan tentang hidup manusia di setiap negara dengan  kultur dan kebiasaan yang berbeda. Menganggap baik negara sendiri, ternyata tidak begitu juga.



Terima kasih sampai jumpa lagi… 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar