Rianto.febian.samosir.com |
Saat menentukan perjalanan hidup selalu mengingat sebuah
pesan-pesannya beliau, aku berjalan dengan serius untuk langkah yang lebih jauh
dan merubah semua apa yang terjadi yang aku alami pada masa sekarang, bukan
hanya senyum saja yang mengiri langkahku saat ku menentukan perjalanku yang
sangat panjang namun suka dan duka yang menjadi teman saat ku merantau. Tempat
rantau yang bukan dalam satu Negara memanglah sulit bertahan hidup jauh dengan
keluarga, terutam dengan Kakek yang selalu memberikan uang saku saat ku harus
berangkat sekolah, sangatlah berat untuk meninggalkan kampung halaman dan negara
ini, tapi semua itu adalah sebuah pilihan yang harus aku tentukan karena dengan pilihan yang nantinya ku jalani
mendapatkan nilai berharga dan kebanggaan sendiri bagiku, dan mungkin dengan keluarga
terutama kakek yang sudah bermahkota putih. Saat semua impian untuk melanjutkan sekolah keluar negeri dan itu semua tidak
memerlukan bahan yang ada di dalam rumah ini, yang nampaknya tidak pantas
penghuni rumah yang berumur 100-san Tahun ini.
Biasanya kalau hujan air menetes dari genteng yang tertata rapi,
namun sudah tidak rapi karena sudah banyak yang bolong karena sudah dimakan
waktu, bukan tidak peduli dengan keadaan genting namun memang kebutuhan yang
lebih dari itu sangatlah tidak terduga banyak. Orang tua yang adalah
dalam keluarga tidak perduli, dengan keadaan yang terjadi bagaimana pun jika aku mau berangkat
untuk mengambil keinginan bersekolah di luar negeri karena mendapatkan panggalin dari
sekolahnya, mendapatka beasiswa yang gratis, yang terpenting itu sudah menjadi
pilihan saya dan paling senang jika itu memang perjalanan yang positif untuk
aku, tak peduli kakek dan keluarga ini Nak.
“Berangkatlah kamu
jagalah apa yang harus kamu jaga di sana nanti.!”
“Iya mbah aku akan berusaha dan berusaha,
Doakan saja Maja selalu sehat mbah.” apakah Bapak akan merestui dengan apa yang
menjadi pilihan ku ini. ?”
“ Tiada orang tua
itu menjerumuskan anaknya pada kegelapan, pasti di restui nak. “ walau tidak di
restui mintalah restu tuhan,” dan yang
paling engakau harus di Ingat. !” Jangan sekali-kali
kamu lupakan sejarah ini. !”
“Iya kakek semoga
saja Tuhan yang mengerti dan memahami niatku, walaupun Bapak tidak memahaminya. Sejaraaaah,,,”
yang mana Kek. ?”.
“Iya Amien
yaaroobb,,” Sejarah yang akan kamu jalani dan yang akan datang, renugkanlah
Maja. !” sampai saatnya nanti kamu akan mengerti, syukur-syukur jika nanti kamu
paham setelah kamu menelan pendidikan dalam perkulihan“.
Kakek pun meninggalkan aku yang masih kebingungan dan bertanya-tanya pada
diriku sendiri sejarah yang mana lagi, bukannya para sejarah sudah gugur
mendahului kita, aku tidak akan sampai pada pemikiran itu dan itu semua itu akan
tiba saatnya nanti waktu yang menjawabnya.
Aku harus fokus
pada pemikiran yang akan ku jalani ini saja karena waktu sudah semakin dekat
untuk segera menjauh dengan keluarga tercinta karena dibatasi oleh ketentuan
dari SMAN 1 Cilacap, beasiswa yang ku perjuangkan mendaftar dari hasil browsing di internet
Alhamdulilah atas izin Alloh di terima dan pada sorekemarin ada Tim beasiswa BCA france datang ke
sekolah menemui KEPSEK, dan pada saat itu pula aku dipanggil oleh WAKEPSEK,
pada saat aku bersama teman, langsung saja aku merapikan baju untuk di masukan
ke dalam dan ponirambut di usap biar kelihatan pintar, dan disitulah aku menuju
ke ruangan kepala sekolah, seumur-umur kali ini masuk, dan yang di dalamnya ada
2 orang berpakaian rapi berdasi ala kantoran, tidak lama kemudian aku di suruh
segera duduk, setelah bersalaman.
“Benar ini anak
yang bernama Maja Maulana W. ?” Selamat kiriman beasiswa kamu telah Acc dari
Tim kami dan kamu berhak mendapatkan untuk melanjutksn sekolah di France, biaya
dan semuanya sudah kami tanggung Nak.!”
“Alhamdulilah pak
terimakasih banyak, padahal aku hanya iseng-iseng itu pak, “Ini benarankan pak,
bapak tidak bohong..?”
“Benaran dek, “Kamu
siap-siap dalam Minggu ini secepatnya akan berangkat hanya melengkapi
berkas-berkasnya yang belum diselaikan, kamu segera bicara pada keluarganya. “jika
kamu tidak mau ambil kamu segera informasikan pada bapak kepala sekolah-mu,
agar tidak hangus sia-sia Beasiswa ini. !”
“Baik pak pasti aku
kabari.!”
Memang setiap perjuangan akan memberikan hasil yang baik jika kita
berusaha melakukan apa yang ingin kita lakukan tidak ada yang tidak mungkin Tuhan
akan memeluk doa dan usaha aku ini diperhitungkan, mencoba dengan main-main
mendapatkan dengan hasil yang menabjubkan, tidak habis pikir tuhan mempunyai
rencana apa pada aku, kok aku bisa diberi kesempatan yang sangat berharga ini
pada aku, dengan tidak kepercayaaan diri dengan kemampuan akademik yang aku
miliki karena aku ini hanya dari desa dan tidak begitu menguasai bahasa Inggris
dengan baik, tapi tidak ada yang tidak mungkin, bukan benda tajam yang dapat
memotong kayu namun kesungguhan kita untuk memotongnya itu dengan keistiqomaah an-Nya kita dalam memotong
pada sisi kayu tersebut, “Manjeddeh Wejedeh ut uni istajeb laqum”. Hanya
bermodal itu aku yakin pasti bisa dan niat yang kuat baik dari naluri.
Bunnyi telfon bapak berdering beliau mengangkatnya suara yang
terdengar keras dari kamarnya beliau, karena berdampingan dengan kamarku,
sangat terdengar jelas pembicaraanya dengan kepala sekolah, tampaknya 2 hari dari
pemberankatan aku, mereka sangat meragukan aku untuk mampu bersaing di kota Paris
itu, terutama bapak yang sangat tidak yakin dengan aku ini sangat jelas kalau
beliau ragu untuk kepemberangkat aku lusa. Mereka berbicara lewat Hp suara
bapak yang keras dengan pembicaraannya itu yang membuat aku dilema untuk
berangkat.
“Pak Mul, bagaimana
Maja lusa sudah akan bisa berangkat ke Prancis, betapa beruntungnya Bapak dan
kluarganya. Anak desa mendapatkan biasiswa ke luar Negeri menabjubkan, selamat
ya Pak.”
“Iya Puji syukur
Pak kepala, tapi saya tidak Yakin dengan kemampuan Maja itu yang biasanya, itu
hanya bisa bermain dan untuk menyentuh bukupun kalau di rumah tidak pernah saya
lihat, mana nanti di sana. ?” anak nakal itu pak”,
“Bapak tidak usah
berkecil seperti itu Maja itu pasti bisa, tapi bapak sebagai orang tua harus
mendoakan dengan doa bapak Insyaalloh apa yang Pak Mul katakan tadi itu menjadi
tidak benar, Manusia di Indonesia dan di Eropa itu sama terbuat dari tanah liat
yang Alloh SWT ciptakan, yang membedakan keinginanya saja Pak, dan aku yakin
pak Mul, Maja anakmu itu akan bisa merubah dirinya di sana, tapi itu semua
tidak lepas dari doanya bapak sebagai orang tua harus menyemati Maja.!”
“Iya juga Pak
Kapala, terimakasih masukannya. !” lusa saya akan selametan untuk
pemberangkatan Maja, bapak kalau tidak ada halangan saya harap bisa datang. Sekalian
bapak bisa memotivasi anak saya. !”
“Iya Pak Mul
Insyaalloh akan usahakan datang. !” sudah dulu ya pak saya tutup dulu
telfonnya,” Assalamualaikum.
“Iya Pak kepala,
Wealaikumsalam.
Semoga dengan masukan dari kepala sekolah bapak meyakini aku ini
akan bisa lebih baik dari kejelekan yang bapak lihat pada aku selama ini, Aku
akan berusaha untuk menebus ucapan bapak itu untuk percaya kepada anak-nya ini
yang tidak dipercayai kalau punya anak bisa, segara ku mengambil pena dan
kertas kosong yang ada di atas meja, akan aku catat semua impian dan ketidak
percayaan bapak-ku sendiri, untuk membangun jiwaku yang masih tertidur.
“Aku anakmu yang bapak
tidak yakini kemampuanku, jika bapak tidak percaya, tuhan kamulah yang aku
percya yang akan mampu, membuat bapak-ku percaya dengan aku. Bismillahhh”.
Tulisan ini bukan sekedar tulisan yang akan ku bawa, aku
berharap tuhan juga menderkan tulisan ini menjadi doa,
dan Tuhan memeluk doa kertas ini sampai tiba saatnya nanti pas aku menjalani
hidup di Prancis, kertas ini langsung aku simpan di dalam tas, langsung
bergegas ke kakek disitu aku bertemu di depan kandang ayam, lagi memberi makan
ayam-ayamnya, yang lumayan banyak dan menjadi teman kakek setiap kala pagi dan sore. Untuk
menenikmati sisa paruh hidupnya yang sudah rentang berumur 83 tahun, sudah
berpikir negativ dengan umurnya ketika aku harus jauh dengan-NYA.
“Kakek Maja, Lusa
berangkat,
kakek jangan bekerja terlalu berat, ingat sholatnya kek,!” kakek sambung doakan
Maja nanti kalau sudah kuliah di negaranya orang,!”
“Tidak usah
diingatin dari kemaren kakek doakan semoga saja kamu lancar nak, hanya
Hati-hati kalau di negarnya orang kamu harus mampu menguasai budayanya orang
sana dan kamu harus pahami kehidupan yang engkau tempati nanti, jadilah orang
dibawahnya orang lain nak, sehingga orang lain itu yang mampu mengangkat kamu
ke atas, jangan pernah kamu angkat dirinya kamu sendiri nak.!”
“Iya-iya kek, Akan
aku jaga apa yang harus aku jaga, dan sejarah akan aku ukir disana dengan
naluri cahaya Tuhan, sejarah yang pernah kakek lukiskan pada aku dan keluarga,
akan ku ukir lebih indah dari lukisan sejarah kakek!”.
“Iya nak, Bawalah
budaya Indonesia di sana, kenalkanlah budaya yang positiv kaya raya dengan budaya.
Budaya yang berlandasan agama dan akhlak dari tanah nusantara!”.
“Iya Kek, aku akan
tulis Indonesia ini dengan tinta emas di Negara-negara yang di Eropa!”.
Sudah tiba saatnya aku bergegas untuk berangkat dan selagi menunggu
jemputan dari kepala sekolah aku mendekati bapak yang diam dalam renungan
bahasa yang memang jarang diucapka, setelah aku dekati bahasa itu keluar dari
alat ujarnya beliau, entah bahasa apa yang akan keluar mungkin itu pesan untuk
ku jika nanti aku menjalani pendidikan di luar Negeri.
“Maja kamu
berubahlah,
janganlah kamu menjadi manusia yang tanggung, dan menjadi manusia yang ada di
bawah rata-rata, temukanlan apa yang belum engkau temukan disini yang positiv.
!” Bapak tidak bisa memberikan apa-apa.
“Doakan saja Pak,
Maja akan berusaha dan berusaha membuat kalian tersenyum dengan ilmu dan pengetahuan
yang aku tempuh ini, walau ini bukan yang bapak harapkan dari Maja, namun ini
jalan Maja yang Maja senangi, dan sama-sama positif dengan keinginanya Bapak, !” Maja tidak akan
membuang semua yang bapak ajarkan pada maja, tidak ada lebihnya pengetahuan.!”
“Iya Mul, doakan
saja Maja itu kamu ikhlaskan walaupun itu bukan jalan yang kamu harapkan, Tidak
ada ceritanya orang kelilipan, meniup matanya sendiri, Ia akan tetap minta
bantuan untuk menupkan pada orang lain. !” saut kakek Maja. Pada saat Maja bicara dengan bapaknya.
“Iya Bah.!” Ayo
antar Maja ini. Hati-hati nak di sana jaga apa yang harus kamu jaga. !” bawalah
Indonesia yang baik untuk mendapatkan pengetahuan yang baik pula untuk kamu dan
keluarga ini
dan bagi nusa dan Bangsa Indonesia. !”
Sambil menggandeng tangannya keluar dari halaman rumahnya yang akan berkurang
penghuninya demi menuntut dan menggapai sebuah impiannya ke luar negeri
mendapatkan kesempatannya untuk menambah pendidikan di Prancis, menembah
pendidikan adalah sebuah impianku karena aku terdidik dari orang yang non
Akadimis (seorang petani tak tahu apa-apa tentang pendidikan), jadi menurutku
pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan karena hidup tanpa pendidikan akan
suram dalam masa hidup kita yang akan datang, karena dalam pendidikan akan
diajarkan sebuah arti kehidupan yang bermakna dengan pendidikan akan membawa
kita akan lebih baik, serta akan
mempelajari apa yang belum pernah terjadi, dengan cara-cara terbaik Tuhan. Aku sangat bangga walaupun hidupku jauh dari pendidikan dari orang
yang lebih beruntung untuk menggapai pendidikan, dari situ aku mempunyai tekad
dengan kesempatan yang Tuhan berikan pada aku yang sangat tak terduga.
Dengan pendidikan aku akan mengukir sejarah baru dalam keluarga yang
sangat minim pendidikan, aku hanya belajar dan di titipkan di langgar (Musolla)
oleh keluarga yang hanya mendapatkan pengetahuan yang sangat berharga yaitu
membaca Al-Qur'an dan diajarkan tentang sopan santun yang bisa bermanfaat dalam
kehidupanku. Dengan pendidikan yang aku tempuh sekarang ini bukan hanya
pengethauan akhirat yang harus aku tempuh, aku memutuskan untuk belajar ilmu
dunia untuk bekal untuk Akhirat juga, karena menurutku tidak ada yang tidak bermanfaat jika pengetahuan
yang aku miliki nanti itu bermanfaat untuk diri sendiri, dan untuk orang lain.
Pada Sekolah umum yang
akan aku tempuh nanti, akan aku coba untuk menggabungkan sebuah pengetahuan ini kuno dengan pengetahuan
yang akan segera aku tempuh, dengan pengetahuan yang lebih banyak ini sejarah
yang sudah terjadi, akan aku hidari untuk mengulanginya, yang sekian kalinya. Akan aku ukir sejarah baru
untuk masa yang akan datang. Agar anak-anak keteurunan aku tidak mengulangi
sejarah yang aku rasakan sekarang dengan yang kakek dan bapak ciptakan sebelumnya,
keluarga sekarang ini.
Perjalanan panjang sudah sampailah tiba saatnya di Prancis, kota
besar yang sangat indah yang mempunyai menara Efel yang tertinggi seduania dan
juga menjadi salah satu keajaiban dunia, yang terpangpang indah Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel), merupakan
sebuah menara yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia sudah tibalah
aku dan hari pertama untuk belajar di Universitas Aix – Marseille. Sekolah dan
belajar di Negara terbesar di Eropa harus belajar sungguh karena banyak amanah
yang telah aku emban yaitu amanah untuk diri sendiri bukan amanah dari orang
lain, dengan itu semua aku berharap nanti bisa menunaikan apa yang semua aku dapatkan setelah pulang ke Indonesia. Harus mendapatkan penegtahuan dan pendidikan yang akan aku pelajari
dari orang-orang yang besar dan banyak orang pintar dan cerdas, ingat dengan
pepatah dan bahasa indah,”Jika bergaul dengan orang baik maka akan ketimpaan baik
pula”. begitupun sebaliknya!”
Kuliah awal sudah aku lewati dengan lancar aku
berusaha karena dengan awal yang baik, dengan niat yang baik pula akan
menentukan juga hasil akhir yang baik juga.
Hari-hari demi hari sudah terlewati tanpa tersadari karena aku senang
dan riang menjalani ini semua, dengan gembira waktu sudah tidak terasa, dengan
teman yang baik sudah berapa waktu bersamanya yang saling menjalani waktu
bersama susah senang bersamaku. Ia
orang dari Turki, bernama Aliffa, banyak waktu dan cerita yang dijalani
bersama, karena sama-sama datang dari luar negara maka kita menyelaraskan derita
kita.
Aliffa pernah berkata “Indonesia
adalah negara besar dengan daftar pendidik yang banyak, maka SDM di Indonesia
memiliki stok generasi banyak”. Banyak hal yang ingin aku ceritakan hanya tidak
akan selesai dengan satu hari dan jika aku tuliskan tidak akan selesai dalam
jangka satu tahun, karena Indonesia banyak hal yang akan bisa nanti dengarkan
dari ceritaku.
“Jika Aliffa ingin tahu Indonesia,
kenali aku”.
“Kamu yang seperti kulit sawo matang,
warna kulitnya?” hehe
“Iya benar, Itu Indonesia, namun akan
menemukan perbedaan kulit orang Indonesia bukan seperti saya semua, ada yang
hitam, putih langsep, dll”. Jika nanti aku bisa mengenali negaraku dengan
sempurna aku akan menuliskan itu semua, maka kamu bisa mengenali kehidupan dan
peradapan Indonesia, Aliffa”.
“Aku, tunggu Maja, Indonesia yang aku
rindukan!”.
“Doakan saja aku akan menuliskan tentang ini
semua dan negaraku”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar