Sabtu, 10 Maret 2018

Kenali Aku Indonesia “Maja”




Rianto.febian.samosir.com

Saat menentukan perjalanan hidup selalu mengingat sebuah pesan-pesannya beliau, aku berjalan dengan serius untuk langkah yang lebih jauh dan merubah semua apa yang terjadi yang aku alami pada masa sekarang, bukan hanya senyum saja yang mengiri langkahku saat ku menentukan perjalanku yang sangat panjang namun suka dan duka yang menjadi teman saat ku merantau. Tempat rantau yang bukan dalam satu Negara memanglah sulit bertahan hidup jauh dengan keluarga, terutam dengan Kakek yang selalu memberikan uang saku saat ku harus berangkat sekolah, sangatlah berat untuk meninggalkan kampung halaman dan negara ini, tapi semua itu adalah sebuah pilihan yang harus aku tentukan karena  dengan pilihan yang nantinya ku jalani mendapatkan nilai berharga dan kebanggaan sendiri bagiku, dan mungkin dengan keluarga terutama kakek yang sudah bermahkota putih. Saat semua impian untuk melanjutkan sekolah keluar negeri dan itu semua tidak memerlukan bahan yang ada di dalam rumah ini, yang nampaknya tidak pantas penghuni rumah yang berumur 100-san Tahun ini.
Biasanya kalau hujan air menetes dari genteng yang tertata rapi, namun sudah tidak rapi karena sudah banyak yang bolong karena sudah dimakan waktu, bukan tidak peduli dengan keadaan genting namun memang kebutuhan yang lebih dari itu sangatlah tidak terduga banyak. Orang tua yang adalah dalam keluarga tidak perduli, dengan keadaan yang terjadi bagaimana pun jika aku mau berangkat untuk mengambil keinginan bersekolah di luar negeri karena mendapatkan panggalin dari sekolahnya, mendapatka beasiswa yang gratis, yang terpenting itu sudah menjadi pilihan saya dan paling senang jika itu memang perjalanan yang positif untuk aku, tak peduli kakek dan keluarga ini Nak.

“Berangkatlah kamu jagalah apa yang harus kamu jaga di sana nanti.!”
 “Iya mbah aku akan berusaha dan berusaha, Doakan saja Maja selalu sehat mbah.” apakah Bapak akan merestui dengan apa yang menjadi pilihan ku ini. ?”
“ Tiada orang tua itu menjerumuskan anaknya pada kegelapan, pasti di restui nak. “ walau tidak di restui mintalah restu tuhan,” dan yang paling engakau harus di Ingat. !” Jangan sekali-kali kamu lupakan sejarah ini. !”
“Iya kakek semoga saja Tuhan yang mengerti dan memahami niatku, walaupun Bapak tidak memahaminya. Sejaraaaah,,,” yang mana Kek. ?”.
“Iya Amien yaaroobb,,” Sejarah yang akan kamu jalani dan yang akan datang, renugkanlah Maja. !” sampai saatnya nanti kamu akan mengerti, syukur-syukur jika nanti kamu paham setelah kamu menelan pendidikan dalam perkulihan“.

Kakek pun meninggalkan aku yang masih kebingungan dan bertanya-tanya pada diriku sendiri sejarah yang mana lagi, bukannya para sejarah sudah gugur mendahului kita, aku tidak akan sampai pada pemikiran itu dan itu semua itu akan tiba saatnya nanti waktu yang menjawabnya.
Aku harus fokus pada pemikiran yang akan ku jalani ini saja karena waktu sudah semakin dekat untuk segera menjauh dengan keluarga tercinta karena dibatasi oleh ketentuan dari SMAN 1 Cilacap, beasiswa yang ku perjuangkan mendaftar dari hasil browsing di internet Alhamdulilah atas izin Alloh di terima dan pada sorekemarin ada Tim beasiswa BCA france datang ke sekolah menemui KEPSEK, dan pada saat itu pula aku dipanggil oleh WAKEPSEK, pada saat aku bersama teman, langsung saja aku merapikan baju untuk di masukan ke dalam dan ponirambut di usap biar kelihatan pintar, dan disitulah aku menuju ke ruangan kepala sekolah, seumur-umur kali ini masuk, dan yang di dalamnya ada 2 orang berpakaian rapi berdasi ala kantoran, tidak lama kemudian aku di suruh segera duduk, setelah bersalaman.

“Benar ini anak yang bernama Maja Maulana W. ?” Selamat kiriman beasiswa kamu telah Acc dari Tim kami dan kamu berhak mendapatkan untuk melanjutksn sekolah di France, biaya dan semuanya sudah kami tanggung Nak.!”
“Alhamdulilah pak terimakasih banyak, padahal aku hanya iseng-iseng itu pak, “Ini benarankan pak, bapak tidak bohong..?”
“Benaran dek, “Kamu siap-siap dalam Minggu ini secepatnya akan berangkat hanya melengkapi berkas-berkasnya yang belum diselaikan, kamu segera bicara pada keluarganya. “jika kamu tidak mau ambil kamu segera informasikan pada bapak kepala sekolah-mu, agar tidak hangus sia-sia Beasiswa ini. !”
“Baik pak pasti aku kabari.!”

Memang setiap perjuangan akan memberikan hasil yang baik jika kita berusaha melakukan apa yang ingin kita lakukan tidak ada yang tidak mungkin Tuhan akan memeluk doa dan usaha aku ini diperhitungkan, mencoba dengan main-main mendapatkan dengan hasil yang menabjubkan, tidak habis pikir tuhan mempunyai rencana apa pada aku, kok aku bisa diberi kesempatan yang sangat berharga ini pada aku, dengan tidak kepercayaaan diri dengan kemampuan akademik yang aku miliki karena aku ini hanya dari desa dan tidak begitu menguasai bahasa Inggris dengan baik, tapi tidak ada yang tidak mungkin, bukan benda tajam yang dapat memotong kayu namun kesungguhan kita untuk memotongnya itu dengan keistiqomaah an-Nya kita dalam memotong pada sisi kayu tersebut, “Manjeddeh Wejedeh ut uni istajeb laqum”. Hanya bermodal itu aku yakin pasti bisa dan niat yang kuat baik dari naluri.
Bunnyi telfon bapak berdering beliau mengangkatnya suara yang terdengar keras dari kamarnya beliau, karena berdampingan dengan kamarku, sangat terdengar jelas pembicaraanya dengan kepala sekolah, tampaknya 2 hari dari pemberankatan aku, mereka sangat meragukan aku untuk mampu bersaing di kota Paris itu, terutama bapak yang sangat tidak yakin dengan aku ini sangat jelas kalau beliau ragu untuk kepemberangkat aku lusa. Mereka berbicara lewat Hp suara bapak yang keras dengan pembicaraannya itu yang membuat aku dilema untuk berangkat.

“Pak Mul, bagaimana Maja lusa sudah akan bisa berangkat ke Prancis, betapa beruntungnya Bapak dan kluarganya. Anak desa mendapatkan biasiswa ke luar Negeri menabjubkan, selamat ya Pak.”
“Iya Puji syukur Pak kepala, tapi saya tidak Yakin dengan kemampuan Maja itu yang biasanya, itu hanya bisa bermain dan untuk menyentuh bukupun kalau di rumah tidak pernah saya lihat, mana nanti di sana. ?” anak nakal itu pak”,
“Bapak tidak usah berkecil seperti itu Maja itu pasti bisa, tapi bapak sebagai orang tua harus mendoakan dengan doa bapak Insyaalloh apa yang Pak Mul katakan tadi itu menjadi tidak benar, Manusia di Indonesia dan di Eropa itu sama terbuat dari tanah liat yang Alloh SWT ciptakan, yang membedakan keinginanya saja Pak, dan aku yakin pak Mul, Maja anakmu itu akan bisa merubah dirinya di sana, tapi itu semua tidak lepas dari doanya bapak sebagai orang tua harus menyemati Maja.!”
“Iya juga Pak Kapala, terimakasih masukannya. !” lusa saya akan selametan untuk pemberangkatan Maja, bapak kalau tidak ada halangan saya harap bisa datang. Sekalian bapak bisa memotivasi anak saya. !”
“Iya Pak Mul Insyaalloh akan usahakan datang. !” sudah dulu ya pak saya tutup dulu telfonnya,” Assalamualaikum.
“Iya Pak kepala, Wealaikumsalam.

Semoga dengan masukan dari kepala sekolah bapak meyakini aku ini akan bisa lebih baik dari kejelekan yang bapak lihat pada aku selama ini, Aku akan berusaha untuk menebus ucapan bapak itu untuk percaya kepada anak-nya ini yang tidak dipercayai kalau punya anak bisa, segara ku mengambil pena dan kertas kosong yang ada di atas meja, akan aku catat semua impian dan ketidak percayaan bapak-ku sendiri, untuk membangun jiwaku yang masih tertidur.

Aku anakmu yang bapak tidak yakini kemampuanku, jika bapak tidak percaya, tuhan kamulah yang aku percya yang akan mampu, membuat bapak-ku percaya dengan aku. Bismillahhh”.

Tulisan ini bukan sekedar tulisan yang akan ku bawa, aku berharap tuhan juga menderkan tulisan ini menjadi doa, dan Tuhan memeluk doa kertas ini sampai tiba saatnya nanti pas aku menjalani hidup di Prancis, kertas ini langsung aku simpan di dalam tas, langsung bergegas ke kakek disitu aku bertemu di depan kandang ayam, lagi memberi makan ayam-ayamnya, yang lumayan banyak dan menjadi teman kakek setiap kala pagi dan sore. Untuk menenikmati sisa paruh hidupnya yang sudah rentang berumur 83 tahun, sudah berpikir negativ dengan umurnya ketika aku harus jauh dengan-NYA.

“Kakek Maja, Lusa berangkat, kakek jangan bekerja terlalu berat, ingat sholatnya kek,!” kakek sambung doakan Maja nanti kalau sudah kuliah di negaranya orang,!”
“Tidak usah diingatin dari kemaren kakek doakan semoga saja kamu lancar nak, hanya Hati-hati kalau di negarnya orang kamu harus mampu menguasai budayanya orang sana dan kamu harus pahami kehidupan yang engkau tempati nanti, jadilah orang dibawahnya orang lain nak, sehingga orang lain itu yang mampu mengangkat kamu ke atas, jangan pernah kamu angkat dirinya kamu sendiri nak.!”
“Iya-iya kek, Akan aku jaga apa yang harus aku jaga, dan sejarah akan aku ukir disana dengan naluri cahaya Tuhan, sejarah yang pernah kakek lukiskan pada aku dan keluarga, akan ku ukir lebih indah dari lukisan sejarah kakek!”.
“Iya nak, Bawalah budaya Indonesia di sana, kenalkanlah budaya yang positiv kaya raya dengan budaya. Budaya yang berlandasan agama dan akhlak dari tanah nusantara!”.
“Iya Kek, aku akan tulis Indonesia ini dengan tinta emas di Negara-negara yang di Eropa!”.

Sudah tiba saatnya aku bergegas untuk berangkat dan selagi menunggu jemputan dari kepala sekolah aku mendekati bapak yang diam dalam renungan bahasa yang memang jarang diucapka, setelah aku dekati bahasa itu keluar dari alat ujarnya beliau, entah bahasa apa yang akan keluar mungkin itu pesan untuk ku jika nanti aku menjalani pendidikan di luar Negeri.

“Maja kamu berubahlah, janganlah kamu menjadi manusia yang tanggung, dan menjadi manusia yang ada di bawah rata-rata, temukanlan apa yang belum engkau temukan disini yang positiv. !” Bapak tidak bisa memberikan apa-apa.
“Doakan saja Pak, Maja akan berusaha dan berusaha membuat kalian tersenyum dengan ilmu dan pengetahuan yang aku tempuh ini, walau ini bukan yang bapak harapkan dari Maja, namun ini jalan Maja yang Maja senangi, dan sama-sama positif dengan keinginanya Bapak, !” Maja tidak akan membuang semua yang bapak ajarkan pada maja, tidak ada lebihnya pengetahuan.!”
“Iya Mul, doakan saja Maja itu kamu ikhlaskan walaupun itu bukan jalan yang kamu harapkan, Tidak ada ceritanya orang kelilipan, meniup matanya sendiri, Ia akan tetap minta bantuan untuk menupkan pada orang lain. !” saut kakek Maja. Pada saat Maja bicara dengan bapaknya.
“Iya Bah.!” Ayo antar Maja ini. Hati-hati nak di sana jaga apa yang harus kamu jaga. !” bawalah Indonesia yang baik untuk mendapatkan pengetahuan yang baik pula untuk kamu dan keluarga ini dan bagi nusa dan Bangsa Indonesia. !”

Sambil menggandeng tangannya keluar dari halaman rumahnya yang akan berkurang penghuninya demi menuntut dan menggapai sebuah impiannya ke luar negeri mendapatkan kesempatannya untuk menambah pendidikan di Prancis, menembah pendidikan adalah sebuah impianku karena aku terdidik dari orang yang non Akadimis (seorang petani tak tahu apa-apa tentang pendidikan), jadi menurutku pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan karena hidup tanpa pendidikan akan suram dalam masa hidup kita yang akan datang, karena dalam pendidikan akan diajarkan sebuah arti kehidupan yang bermakna dengan pendidikan akan membawa kita akan lebih baik, serta akan mempelajari apa yang belum pernah terjadi, dengan cara-cara terbaik Tuhan. Aku sangat bangga walaupun hidupku jauh dari pendidikan dari orang yang lebih beruntung untuk menggapai pendidikan, dari situ aku mempunyai tekad dengan kesempatan yang Tuhan berikan pada aku yang sangat tak terduga.
Dengan pendidikan aku akan mengukir sejarah baru dalam keluarga yang sangat minim pendidikan, aku hanya belajar dan di titipkan di langgar (Musolla) oleh keluarga yang hanya mendapatkan pengetahuan yang sangat berharga yaitu membaca Al-Qur'an dan diajarkan tentang sopan santun yang bisa bermanfaat dalam kehidupanku. Dengan pendidikan yang aku tempuh sekarang ini bukan hanya pengethauan akhirat yang harus aku tempuh, aku memutuskan untuk belajar ilmu dunia untuk bekal untuk Akhirat juga, karena menurutku tidak ada yang tidak bermanfaat jika pengetahuan yang aku miliki nanti itu bermanfaat untuk diri sendiri, dan untuk orang lain.
Pada Sekolah umum yang akan aku tempuh nanti, akan aku coba untuk menggabungkan sebuah pengetahuan ini kuno dengan pengetahuan yang akan segera aku tempuh, dengan pengetahuan yang lebih banyak ini sejarah yang sudah terjadi, akan aku hidari untuk mengulanginya, yang sekian kalinya. Akan aku ukir sejarah baru untuk masa yang akan datang. Agar anak-anak keteurunan aku tidak mengulangi sejarah yang aku rasakan sekarang dengan yang kakek dan bapak ciptakan sebelumnya, keluarga sekarang ini.
Perjalanan panjang sudah sampailah tiba saatnya di Prancis, kota besar yang sangat indah yang mempunyai menara Efel yang tertinggi seduania dan juga menjadi salah satu keajaiban dunia, yang terpangpang indah Menara Eiffel (bahasa Perancis: Tour Eiffel), merupakan sebuah  menara yang dibangun di Champ de Mars di tepi Sungai Seine di Paris. Menara ini telah menjadi ikon global Perancis dan salah satu struktur terkenal di dunia sudah tibalah aku dan hari pertama untuk belajar di Universitas Aix – Marseille. Sekolah dan belajar di Negara terbesar di Eropa harus belajar sungguh karena banyak amanah yang telah aku emban yaitu amanah untuk diri sendiri bukan amanah dari orang lain, dengan itu semua aku berharap nanti bisa menunaikan apa yang semua aku dapatkan setelah pulang ke Indonesia. Harus mendapatkan penegtahuan dan pendidikan yang akan aku pelajari dari orang-orang yang besar dan banyak orang pintar dan cerdas, ingat dengan pepatah dan bahasa indah,”Jika bergaul dengan orang baik maka akan ketimpaan baik pula”. begitupun sebaliknya!”
Kuliah awal sudah aku lewati dengan lancar aku berusaha karena dengan awal yang baik, dengan niat yang baik pula akan menentukan juga hasil akhir yang baik juga.  Hari-hari demi hari sudah terlewati tanpa tersadari karena aku senang dan riang menjalani ini semua, dengan gembira waktu sudah tidak terasa, dengan teman yang baik sudah berapa waktu bersamanya yang saling menjalani waktu bersama susah senang bersamaku. Ia orang dari Turki, bernama Aliffa, banyak waktu dan cerita yang dijalani bersama, karena sama-sama datang dari luar negara maka kita menyelaraskan derita kita.
Aliffa pernah berkata “Indonesia adalah negara besar dengan daftar pendidik yang banyak, maka SDM di Indonesia memiliki stok generasi banyak”. Banyak hal yang ingin aku ceritakan hanya tidak akan selesai dengan satu hari dan jika aku tuliskan tidak akan selesai dalam jangka satu tahun, karena Indonesia banyak hal yang akan bisa nanti dengarkan dari ceritaku.
“Jika Aliffa ingin tahu Indonesia, kenali aku”.
“Kamu yang seperti kulit sawo matang, warna kulitnya?” hehe
“Iya benar, Itu Indonesia, namun akan menemukan perbedaan kulit orang Indonesia bukan seperti saya semua, ada yang hitam, putih langsep, dll”. Jika nanti aku bisa mengenali negaraku dengan sempurna aku akan menuliskan itu semua, maka kamu bisa mengenali kehidupan dan peradapan Indonesia, Aliffa”.
“Aku, tunggu Maja, Indonesia yang aku rindukan!”.
 “Doakan saja aku akan menuliskan tentang ini semua dan negaraku”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar