Kamis, 15 Maret 2018

Mahasiswa Posisi Istimewa, Namun Fungsi Dipertanyakan




andreasdemani.com


Mahasiswa, ialah manusia yang belajar di pergurun tinggi, mendengar nama maha maka teringat kepada yang Mahakuasa (Tuhan), maha di dalam KBBI artinya paling  mahakuasa (paling berkuasa di alam semesta) dan mahasiswa (insani yang belajar di perguruan yang paling tinggi), hanya mahasiswa yang namanya menyerupai sebutan “Tuhan” Mahakuasa, perspektif mahasiswa ada di jajaran paling tinggi di antara yang pendidikan-pendidikan yang lainnya, bahkan dianggap yang paling tinggi kompentesi intelktualnya, setelah semua  itu ada, di sebelah mana mahasiswa dan untuk siapa mahasiswa berada.

        Mahasiswa ada di tengah-tengah masyarakat dan negara, dan mahasiswa ada untuk masyrakat dan negara, mengingat pertama masuk kuliah ingat dengan prakata penyambutan kepada mahasiswa baru, kata-kata yang sangat membanggakan ketika sebutan mahasiswa.

 Selamat datang di kampus tercintai ini, kalian semua mahasiswa yang ada di pendidikan paling tinggi, yang akan diajarkan sebagai human intelektual (agen of change) sebagai perubahan”.

      Fatwa yang diingat selalu, sampai ingin mencoba membuka naluri untuk menganalisis apa maksud (agen of change), dengan sebutan kepada M-A-H-A-S-I-S-W-A, merasa bangga karena dianggap paling tinggi, jika teringat maha mengingat yang maha kuasa (paling tinggi), dari nama mahasiswa semua kesempurnaan ada di mahasiswa, apakah hanya berbangga sebagai sebutan mahasiswa saja, bukan itu hakikatnya mahasiswa, bahwa mahasiswa ada ditengah tulang tungku dari masyarakat, karena mahasiswalah yang mampu mengubah masyrakat untuk menjadikan masyrakat yang dapat menikmati hidup yang selayaknya, dengan cara memberikan penyuluhan-penyuluhan dan pelatihan-pelatihan yang dapat mengubah nasib mereka, yang telat dalam belajar menjalani hidup yang lebih baik, sehingga dapat pula keluh kesah masyrakat yang belum mendapatkan hak-haknya pemerintah, karena mahasiswa yang lebih mampu dan akan didengar oleh pemerintah ketika berbicara kepada mereka, maka mahasiswa juga meyalurkan keluh, kesahnya masyarakat kecil yang hanya mampu mengeluh, karena untuk berbicara sendiri tidak akan ada yang menghiaraukan, itulah tugas mahasiswa yang berada di tengah-tengah masyrakat dan negara.
         
   Kontribusi apakah yang mempengaruhi negara ketika mahasiswa sangat berperan kepada negara, mahasiswa agen of change, jika mahasiswa belajar untuk menunt ilmu dengan serius maka negara kita akan bersyukur akan melahirkan generasi yang memiliki intelektual yang luas, sehingga tidak menjadi generasi bangsa yang kerdil akan pengetahuan, sehingga pengetahuan yang didapat dimanfaatkan disalurkan ke negara untuk menjadikan negara yang maju dan bermartabat, maka hal ini mahasiswa yang disebut agen perubahan jangan hanya berbangga hati lebih dulu ketika masih belum bisa memanfaatkan keberadaan yang ada di tengah-tengahnya, bukan mimpi yang besar, tapi aksi yang besar yang akan bernilai, maka sebaik-baiknya manusia maka dapat bermanfaat bagi manusia yang lain dan bagi nusa dan bangsa.
  Sehingga mahasiswa dianggap yang paling tinggi, ketinggihan yang seperti apa yang dimaksud, bahwa tiada lagi pendidikan tertinggi selain Kampus, pertanyaan terbesar peran apa yang harus dilakukan, senyampang menjadi mahasiswa, apakah harus pintar (Idealis) yang bertumpu kepada nilai IPK 3,98, untuk menjamin masa depan lebih baik, saya rasa tidak, apakah harus menuntut ilmu mati-matian untuk menggapai sebuah cita-cita yang ingin digapainya, apakah kampus tuhan dan memiliki ketika memiliki ilmu dimanfatkan untuk kekayaan, dan bisa menentukan atau menjamin sebuah impian yang akan menjadi nyata, saya rasa tidak, apakah harus menjadi seorang yang ingin mengubah serata sosialnya, agar memiliki sebutan sarjana sebagai orang yang paling tinggi, saya rasa tidak, semua itu paradigma yang sesat, bahkan lebih umum lagi ketika kuliah yang ingin menjadi mahasiswa yang hanya bercita-cita ingin mengubah jalan hidupnya lebih baik (jadi orang sukses), degan berkuliah, sebuah paradigma yang salah namun sedikit benar, namun diantara paradigma yang di atas pasti lebih banyak lagi setiap individu yang memiliki sebuah pandangan terhadab mahasiswa, apa peran mahasiswa, dan bagaimana, sebenarnya hakikat mahasiswa yang absolute hakikat dasar mahasiswa mari kita cermati lagu yang tidak asing lagi didengar kita terutama mahasiswa Indonesia.


andreasdemani.com

“Buruh tani mahasiswa rakayat miskin kota bersatu padu merebut demokrasi gegap gempita dalam satu suara demi tugas suci yang mulia,
Hari-hari esok adalah milik kita terciptalah masyrakat sejahtera terbentuknya tatanan masyrakat indonesia baru tanpa orba,
Marilah kawan mari kita kabarkan di tangan kita tergengam arah bangsa marilah kawan mari kita nyanyikan sebuah lagu tentang “kebebasan”.
Di bawah kuasa tirani kususuri garis jalan ini berjuta kali turun aksi bagiku satu langkah pasti Berjuta kali turun aksi bagiku satu langkah pasti, bagiku satu langkah pasti”.
     Lagu mahasiswa di Indonesia yang sangat familiar ditelinga mahasiswa, ketika merenungi makna dari lagu tersebut, kesadaran  bahwa ediologi mahasiswa terbuka, hal yang fatal ketika mengatakan tanpa memahami untuk menganalisa setiap makna yang ada dilagu “Buruh Tani”, maka implemintasi yang konkrit, bahwa inilah mahasiswa yang sesungguhnya, ketika mahasiswa sudah berada di dalam Perguruan Tinggi maka akan menghadapi yang namnya organisasi yang terdiri dari organisasi internal dan juga ekternal yang  ada di setiap kampus manapun, selain hanya menerima matakuliah akan tetapi ada wadah untuk belajar di luar kelas, agar dapat mengembangkan potensi dan kemampuannya di luar kampus dan dapat mencari relasi untuk menggali kompetenis yang belum ada di dalam kelas, dalam kampus tidak ada perbedeaan setiap mahasiswa  tidak pandang bulu, rakyat miskin, petani, orang kaya, dsb, dan munkin hanya berbedaan culture saja, tidak ada perbedaan sebuah ediologi Kampus di manapun sama terutamanya di Indonesia tidak akan luput dari kata mahasiswa, yang akan menjadi kebanggan sebagai agent of change, pertanyaannya adalah perubahan yang seperti apa.
   Perbedaan itu akan ada disetiap individu maukan mahasiswa untuk aksi (bertindak), untuk melakukan sebuah perubahan terutamanya perubahan dirinya sendiri, sehingga membuka hati untuk memikirkan orang lain untuk merubah dan memberikan sinergi antara mahasiswa, masyarakat dan negara tidak melepas tangan sehingga terciptalah mahasiswa yang betul-betul memberikan manfaat kepada masyrakat dan negara.
      Namun hal ini sebuah tindakan yang sangat sulit, karena komitmen dengan naluri relasi yang kuat sajauh mana naluri mahasiswa untuk berubah untuk bertindak, maka disitu kuwalitas mahasiswa yang sejati akan terbaca sehingga kesadaran dalam menggapai pengetahuan walaupun pendidikan tidak akan di bawa mati, namun pendidikan akan mengantarkan mahasiwa untuk memberikan pengetahuan pada orang lain, itulah kesadaran mahasiswa dalam semangat dalam belajar untuk memikirkan akan dekatnya kematian dengan kehidupan, Ketika mahasiswa telah sadar ketika posisinya di tengah-tengah sebagai tungku dari keduanya, maka di perguruan tinggilah jati diri sebagai insani dapat terbuka.
     Sehingga peran apa yang harus di lakukan oleh mahasiswa, dan adanya mahasiswa memberikan dorongan segar kepada masyarakat sehingga posisi mahasiswa memberikan saling sinerginitas antara masyarakat dan negara, maka mahasiswa yang betul-betul berperan sebagai mahasiswa yang peduli terhadap masyarakat dan negara, maka bukalah mata dari sekarang sebagai mahasiswa yang memiliki jiwa sosialistis, jangan hanya idealis tanpa peduli keadaan lingkungan, bergunalah bagi nusa dan bangsa, maka mulailah dari sekarang jika masih ada kesempatan jadikanlah kesempatan ini yang terakhir, untuk menjadi mahasiswa aktif dan sosialistis. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar