Rabu, 26 Juni 2019

Wawancara Toreh Maos

foto: huawei


Toreh Maos dalam bahasa Indonesia silahkan membaca. Pada tgl 24, Juni 2019. Setiap pagi saya membuka wahana baca sesuai dengan apa yang dilakukan setiap Senin. Membawa buku kurang lebih dari 50 judul buku, ada yang dikhususkan pada pembaca, peminjaman, dan bahkan khusus buku yang akan dijual. Di tempat biasa Gasebo depan FKIP Unisma, di mana menjado sorot matahari dan keramaian mahasiswa lewat khusus mahasiswa fan mahasiswi FKIP.

Kegiatan ini tidak lain dan tidak bukan untuk lebih mengenalkan dunia literasi, di ruang-ruang akademik yang pasti sudah memahami pentingnya literasi, serta mencoba mewadahi mahasiswa yang ingin membaca, dengan seperti berharap bisa membuka diri, bahwa cara pandang mahasiswa mengenai literasi. Asumsi saya kultur di Unisma gerakan seperti ini belum ada, maka Ini salah dua dari inisitif, bahwa kegelisahan individu yang sekiranya bisa menjadi hal positif dalam gerakan literasi. Yang memiliki fungsi  secara umum mengenai kepentingan bersama.

Hari ini, mahasiswa dari jurusan yang sama, bahkan ada mata kuliah yang bersama dengan mereka. Kelaa itu, Kelas IV D Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI). Mereka datang ber-enam lalu mewawancarai saya sebagai penjaga kegiatan non formal "baca gratis toreh maos". Kedatangan mereka bertujuan untuk memenuhi kewajiban tugas akhir mata kuliah jurnalistik yang katanya harus membuat majalah, wawancara Ini bertujuan untuk menjadi berita di majalah mereka. Dengan keadaan yang tidak siap dan sebenarnya harus siap, mereka menanyakan secara bergantian dengan list pertanyaan yang begitu panjang sepertinya. Bayangan saya orang berenam itu kalau menanyakan semua pasti sangat panjang, mereka memulai.

" Apa tujuan anda buka baca gratis seperti ini?"
"Tujuan ini, sebenarnya pada pukul 8 tadi ada mahasiswa menanyakan hal yang sama dengan pertanyaan ini ke saya. Dan saya akan menjawab dengan jawaban yang persis, bahwa tujuan dari kegiatan baca gratis ini, tidak lain tidak bukan hanya ingin memperkenalkan dunia literasi di dunia Kampus, kalau bicara efektif tidak begitu efektif kegiatan seperti ini namun inisiatif seperti ini akan cenderung pada pengenalan dan bertujuan dengan seperti ini ada kesadaran dari ruang akademik bahwa tidak hanya bertumpu pada intelektual berbicara tapi juga perlu pembicaraan yang memiliki dasar, mungkin dengan seperti ini sesuai dengan keinginan teman-teman mahasiswa, pertegas lagi hanya ingin memperkenalkan dunia literasi bahwa kegiatan baca itu penting, dan bisa menjadi alternatif ke perpustakaan, ketika malas belajar di dalam ruang siapa tahu ingin baca di luar dengan menghirup udara dan sambil berdiskusi bersama teman".
" Apa yang akan menjadi motivasi anda?"
"Saya hanya berangkat dari kegelisahan pribadi, dan ini sebenarnya salah satu gerakan kedua di kampung saya juga ada Perpus Mini yang dialokasikan ke sekolah yang tidak memiliki fasilitas buku, dengan seperti itu saya dan teman di kampung membukanya untuk di Sekolah Menengah Pertama (SMP swasta). Kalau di sini ini sebenarnya hanya ingin menumbuhkan minat baca mahasiswa khususnya saya pribadi, dengan seperti ini saya juga termotivasi untuk bisa baca juga, dan setiap kegiatan seperti ini dibuka bisa membaca satu Buku dan itu bisa saya selesaikan dalam satu hari itu, dan memilih buku fiksi yang halamannya kurang lebih 100 hehe yang tipis"
"Dari mana dapatkan buku ini?"
"Buku ini, buku koleksi sendiri sebenarnya yang sudah dibuka dan yang dipinjamkan, untuk yang plastikan itu saya belum dibuka itu membawa dari Pelangi Sastra Malang penerbit dan ia juga jual buku, siapa tahu ada yang akan membelinya, dan walaupun belum pernah ada yang membelinya kecuali mereka membeli di luar kegiatan ini Hehe"
"Apa yang menjadi keseulitan anda?"
"Kesulitanya sepertinya tidak ada, kecuali memang harus ekstra kala saya harus mempersiapkan ini dengan sendiri, walau pada intinya Toreh Maos ini tidak hanya saya tapi teman lainnya pada memiliki kesibukan masing-masing, sehingga kesulitanya ketika ada yang kelupaan.

Ketika ada yang lupa di kos, seperti sekarang tulisan "baca gratis" lupa dan untuk mengembalnya jauh, karena saya juga tidak ada motor terpaksa harus menempuh jalan kaki, sisanya terkendala dengan rutinitas kuliah yang masih banyak saya tempuh semester ini".
"Apa harapan anda dengan kegiatan ini, kalau kita tahu kan kegiatan ini juga menyita banyak kesibukan anda, mulai waktu dan sebenarnya kalau dilihat kegiatan ini hanya menjadi pertontonan kurang elok bagi mahasiswa lain, ini asumsi?"
"Saya berharap Ini akan ada regenerasi penerus kegiatan seperti ini, dari kalian juga saya berharap ada, Khususnya Usman dan Robi hehe. Iya kadang saya berpikir itu juga, saya merasa Kalau kegiatan ini akan memiliki dampak negativ bagi yang memiliki Perspektif kalau kegiatan ini menjadi ladang usaha saya, hal ini presepsi yang salah. Jika berbicara material dan keuntungan, malah saya sangat rugi dengan meminjamkan buku yang masih banyak dibalikan."
"Mengapa anda masih bertahan?"
"Hal seperti ini, menurut saya pilihan progratif tapi kekuatan saya ada pada ketidak pahaman tentang semua hal, maka saya melakukan semua dengan sebuah keinginan walau kadang lahir dari keadaanku".
" Mungkin, ini akan saya tanyakan kepada anda, karena anda sudah punya buku, bagi cerita tentang menulis, mengapa kamu menulis? "
"Saya hanya mencoba untuk menjawab tentang menulis, dan saya mencoba untuk membalikkan pertanyaan, ini saya ganti dengan mengapa anda sudah menulis?, saya hanya bilang semua yang saya lakukan merupakan sebuah proses, proses belajar. Menulis proses paling membosankan dan kedang kehilangan inspirasi, hingga lebih tepatnya bagaimana memulai dan motivasinya apa, saya akan menjawab saya menulis karena tidak tahu, seandainya tahu tidak akan menulis, karena Menulis bukan kewajiban itu hanya membaca, menulis bonus aja".
"Buku apa saja yang telah ditulis?"
"Sangat malu ketika menjawab hal ini, karena masih belum pantas dipanggil penulis, karena masih saja belajar menulis".
" Pesan kepada kita mahasiswa untuk bisa gemar baca".
"Pertama kita harus tahu kenapa kita harus baca. Selain kita dituntut oleh Tuhan membaca, fungsi membaca itu seperti apa memberi fungsi apa, apakah itu sebagai kebutuhan, maka harus kita tahu membaca kebutuhan, karena membaca akan memiliki tuga tujuan, pertama memperluas pengetahuan, mempertajam pandangan, dan memperhalus perasaan. Kita bisa bicara namun apa arti bicara kita kalau kita tidak mengabadikan kata yang bisa memberi sebuah pandangan di masa akan datang, bacalah apa yang paling disukai dulu sesuaikan dengan kebutuhan kita, minimal selaras dengan disiplin ilmu yang ditekuni".

Ditutup sesuai permintaan dengan memberikan motivasi bagaimana bisa gemar baca. Literasi sebuah proses baca dan tulis yang akan menjadi perkanalan diri manusia memahami sebuah peristiwa, pengetahuan, dan sejarah. Senyum dari banyak orang itu melihat ada sesuatu berharga darinya, dari mana datangnya kehidupan mereka dan pikiran mereka dan doa kebaikan akan kebajikan semoga menjadi peristiwa paling berharga dalam kenang dan mengertikan saat hening, bahwa kita ini adalah denyut perubahan kata Mochtar Lubis.

Wawancara ini akan menjadi cerita paling berharga ketika suatu saat akan dibaca lagi, entah tahun ini dan tahun akan datang dan seterusnya.

Akhmad 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar