Kamis, 04 Juli 2019

Musim Panas di Aljazaer The Sea Close By

foto:huawei


Cinta yang kami bagi dengan sebuah kota adalah selalu tentang cinta yang rasahasia. Kota-kota tua seperti  Paris, Praha dan bahkan Florence, tertutup pada diri mereka sendiri dan karenanya membatasi dunia. Yang hanya milik mereka. Tetapi orang Aljazair (bersama dengan tempat-tempat istemewa lainnya seperti kota dekat laut). Terbuka kearah langit seperti sebuah muara atau luka yang menganga. Di Aljazair salah satu tempat yang begitu dicintai adalah: laut di ujung setiap jalan, cahaya dari sinar matahari pada jam-am tertentu keindahan berbagai ras. Dan seperti biasa, adalah pelbagai aroma rahasia yang ditawarkan. Di Paris akan sangat mungkin kita merindukan ruang dan suara kepakan sayap dari burung yang menghindar. Di sini, paling tidak, manusia bersukacita dalam setiap keinginan dan, tentu saja keinginannya, akhirnya bisa menilai apa yang menjadi miliknya.  


Pada bab ini, ketika membaca paragraf awal, lalu melihat judul. Dalam benak, mungkin langsung berpikir, tidak lain tidak bukan, interpretasi teks Albert Camus menceritakan tanah kelahirannya. Kota kelahiran yang dicintai akan selalu ada dalam ingatannya. Hal itu dibuktikan dengan narasinya.  Cinta yang kami bagi dengan sebuah kota adalah selalu tentang cinta yang rahasia. Kota-kota tua seperti Paris, Praha, dan Florense, tertutup pada diri mereka sendiri dan karena membatasi dunia yang hanya milik mereka. Narasi tersebut akan menjadi bukti bahwa rasa kerinduan terhadap kota kelahirannya tersebut memperjelas bahwa, dua tempat atau lebih olehnya di tempati, tempat tersebut sama-sama menjadi tempat paling dikenang, namun tetap kota kelahiran menjadi cinta utama.


Pada jdul "Aljasaer Musim Panas". Bahwa Negara tersebut merupakan kota kelahiran. Memiliki cerita begitu mengerikan dan mengesankan baginya. Karya Fiksi autobiografi Albert Camus yang begitu memukau, sangat membuka kerangka berpikir. Kita yang berkumpul ini merupakan pemula mengenali karyanya, yang absurdisme menjadi ciri pada karyanya. Teks yang begitu kaya dengan metafor akan membuka ruang interpretasi yang bagitu kaya, dengan cara-cara sederhana untuk menemukan makna.


Sikap nasonalisme Albert Camus dalam bab ini sangat begitu  jelas. Yang menjungjung tinggi terhadap negara kelahirannya. Walaupun merasakan hidup yang tidak beitu beruntung dan kekecewaan terhadap hidupnya dan beranggaan negara tidak memberi dampak pada kehidupannya. Tulisan ini merupakan represntasi darinya. Dalam tulisannya ia mengnganggap bahwa negara ini tidak memiliki pelajaran untuk diajarkan. Hal itu bentuk kekecewaan terhadap negara kelahirannya sendiri.

Dalam perjalanan panjangnya ia tetap memiliki rasa cinta atas kehidupan.  Hidup yang begitu memilukan. Merasakan hanya untuk menunjukkan bahwa hidup butuh perjalanan panjang. Mengubah untuk memutuskan hijrah sebagai cara paling baik baginya. Ingat dengan salah satu puisi Soe Hok Gie pada salah satu sajaknya yang berbunyi.
"Nasib terbaik tidak pernah dilahirkan walau dilahirkan mati muda yang tersial berumur tua", walau ini salah satu kutipan tulisan dari salah satu Filsuf Yunani, oleh Soe dikaitkan dengan puisinya.

'Cinta tanah kelahiran harus'. Ia yang merasakan kehidupan yang sangat kejam seburuk apapun. Ia menjelaskan tanah kelahiran yang keras dan ia seorang yang sangat detail dalam menarasikan cerita. Tanah kelahiran yang begitu keras ketika ia menjalani hidup. Katika menelusuri latar belakang yang di tempati. Albert Camus menjadi yatim piatu ketika ayahnya meninggal pada saat berumur 1 tahun.

Kondiris Negara Aljazaer pada masa itu, dalam kondisi yang belum maju atau optimal. Masih pada paragraf awal dikalimat kedua yang berbunyi: tetapi orang-orang Aljazaer (bersama dengan tempat-tempat istimewa lainnya kota dekat laut) terbuka ke arah langit sebuah mauara atau luka yang menganga. Ketika teks Itu diinterpretasikan secara subjektif. Hidup di tanah kelahiran yang dekat dengan laut menjadi tempat pulang paling istimewa.

Lokalitas dalam karya ini representasi dari seorang yang merindukan kota kelahirannya. Ketika kerinduan dari seorang yang keluar dari wilayah sendiri akan dirasakan oleh banyak orang. Terkadang akan terbawa pada sebuah karyanya. Contoh sederhananya Albert Camus seperti selalu membawa secara tersirat ataupun tersurat menarasikan setiap karya yang senantiasa membawa latar belakang hidupnya. Sehingga yang terjadi di masa lalu akan menjadi sejarah baru untuk untuk hari ini. Menceritakan yang sangat detail menganai Kota Aljazair.

***

Karya fiksi autobiografi akan menjadi hal yang menarik. Menceritakan dengan cara paling sederhana dibungkus dengan sastra. Mampu memberi nilai-nilai edukasi pada para pembaca.Hal paling memukau ia bukan hanya menceritakan tentang dirinya, namun ketika membaca akan membuka dunia baru dari pembaca. kelihaian itu yang dipersembahkan seorang Albert Camus.

Katika mendalami hasil karya sastranya. Albert Camus seorang penulis bisa dikenal dengan karya yang absurdisme. Dalam memahami maka perlu mendalami teks yang ditulis dan latar belakangnya sebagai cara untuk mengkritisi dan menganalisis. Pada karya yang berjudul The Sea Close By di dalam buku yang diterjemahkan oleh Dias P. Samsoerizal dan Doni Ahmadi. Di dalam buku yang terbaru terdapat tiga bab teks fiksi yang diterjemahkan dan masuk pada fiksi autobiografi. Bab ada yang berisi tentang pidato penerimaan nobel. Kajian Senin yang diselenggarakan oleh kumpulan mahasiswa penyuka literasi. Maka bab tigatidak akan dibahas lagi disepakati untuk ganti buku, dan akan kembali ke karya sastra Indonesia di pertemuan akan datang.


Akhmad 2019
Reviu hasil diskusi Senin Buku Albert Camus The Sea Close By Bab II judul Musim Panas di Aljasaer


Tidak ada komentar:

Posting Komentar