Kamis, 09 Desember 2021

MASALAH

"Hidup tanpa masalah ibarat gula tanpa manis, jika hidup penuh tantangan maka ada kebahagiaan pasca itu..."

Manusia tidak pernah menganggap kalau dirinya lepas (tidak akan ada keruwetan hidup) menghindari  masalah, semua manusia punya masalah. Maka manusialah spesies paling banyak masalah di bumi ini. Begitulah yang pantas dalam membahas serta memahami masalah. 

Namun, sebagai seorang pemikir sekaligus menemukan solusi jangan hanya menyerah pada keadaan, sebab dunia dengan dasar sudah ada pedomanan. Jika muslim ada al-quran, Kristen Katolik ada injil, Konghucu kitab Sishu Wujing, Hindu kitab Weda, Buddha kitab Tripitaka, dan kitab agama lain yang jadi pedoman hidup. Secara,,, Pencipta mereka punya cara pada umat sebagaimana bisa hidup dan bisa mengembangkan kehidupan di bumi dengan baik dan bijak. Saya rasa hidup begitulah secara tidak sadar dilakukan, bahkan sedih dan bahagia pun demikian. 

Kita biasanya menemukan banyak masalah bisa ditemukan di kehidupan. Tentu hal ini menjadi cara hidup perlu dipelajari. Saya pernah mendapatkan pesan dari seorang, dia itu orang gila di dunia seni teater. Perkataan yang membekas dalam diri "manusia itu tempatnya manusia, jika tidak ingin punya masalah jadilah hewan..." Perkataan tersebut terngiang-ngiang di kepala dan sepertinya ada benar kalau dipikir sendirian sambil mengaint-kaitkan. 

Padahal masalah yang dihadapi oleh kita sering kali bukan tentang menyelesaikan masalah besar di negara, melainkan tentang masalah yang sangat susah diselesaikan dalam diri. Mungkin itu memang sangat sederhana bagi seorang anak muda mencari cara-cara hidup ideal. Sedangkan keinginan yang keluar dari masalah tak mudah jika berkaitan diri. 

Jika seorang mampu mempertahankan dan menemukan urusan keluarga jadi bahagia. Masalah itu sepertinya tidak akan pernah selesai oleh manusia. Manusia yang tidak hanya menghadapi urusan domestik paling tragis serta perlu menangis, masih banyak tangisan untuk bisa dilakukan. 

"Keluarga orang paling dekat, hal wajar bisa menimbulkan masalah untuk bisa dijarah resah, tapi indah…"

Sesuatu apa yang terjadi paling menyentuh yaitu biasanya keluarga. Seorang hanya bisa saja itu membuka masalah hidup sederhana. Tentang hidup paling ideal hidupnya. 

Kehidupan yang begitu indah pada saat seorang keluarga menaruh hidup nyaman, itu paling ideal hidup sederhana. Saat makan di rumah sayur kelor, glanding, dan sup kubis. Sehingga pola tersebut selalu merasakan hidup indah. 

Saat kecil seorang yang tidak ingin pesimis, saya mencoba menjadi pendengar yang baik. Namun tidak semua orang bisa melakukan baik, sehingga kalau memang mampu dilakukan apa yang didengar akan berusaha untuk tidak menjadi seorang yang sia-sia dalam hidup. 

Di saat sudah beranjak dewasa ini, terkadang kita tidak ingin dipilihkan dalam hal apapun. Baik itu tentang hidup atau pilihan pasangan yang akan terjadi dalam diri. Namun ada pula dipilihkan sehingga mendapat kegelisahan yang tak dapat dihindari. Karena saat kita memilih sesuai ego akan ada yang dikorbankan. 

Ada orang yang memutuskan untuk keluar dari masalah, ada pula yang lari dari masalah. Mungkin itu jalan baik seseorang atau sekedar lari dulu penyelesaian keadaan yang gemuruh dan tak ingin membagi luka kepada orang lain atau seseorang yang dekat dengannya. Tapi, akan tiba waktunya yang nanti bisa disampaikan kepada orang penting dan menjelaskan kalau semua tidak ingin ada beban berulang-ulang tersampaikan. Mungkin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar