Kamis, 20 Desember 2018

Serasa Semua Asing tapi Mengagumkan

Tatkala hari ini tiada paling berarti dalam langkah, semua serasa asing keadaan kadang menjerumuskan saya pada sebuah cara tidak selaras dengan jiwa. Keadaan yang ingin selalu berdamai dengan keadaan sepertinya saya harus melawan semua itu untuk bisa berkata dan menuliskan tentang itu semua. Berkata bukan untuk mengggurui atau sekedar bercara semua serasa asing dan bisa saja dalam setiap bahasa itu belum bernah terjadi pada dalam diri sehingga hanya menjadi bahasa dan kata yang muskil dalam diri, menulispun seperti itu terkadang kehilangan inspirasi serta tidak menemukan alur bagaimana menulis dan apa yang harus saya tulis, menulis kehidupan dan mencatat setiap hari-hariku tidak menarik, terlalu indah hidup Hellen Killer dalam kesehariannya penuh dengan ketidak selarasan dengan keadaan namun ia tidak pernah berdamai dengan diirnya: andai itu bisa menjadikan hidup yang dituliskan akan menjadi hal menarik. 

Hari ini tepatnya saya dan teman-teman kelas VB di jurusan saya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), melakukan aktivitas mata kuliah pratik drama teater, tepatnya hari ini sangat melelahkan lantaran sudah dua hari ada di dalam kampus untuk mempersiapkan pementasan drama teater. Saya mahasiswa yang bisa dikatakan numpang, saya bergabung dengannya karena mata kuliah tersebut sesungguhnya sudah saya tempuh berhubung dengan keadaan pada semester lalu saya melakukan sejarah paling saya kenang dalam kehidupan selama perjungan di dunia pendidikan. Saya harus cuti kuliah, lantaran keputusan ini menjadi keputusan terberat ketika saya harus menjalani dengan tanpa beban dengan rasa senyum bisa dikatakan bisa meringankan. 

Teman-teman pada banyak meninggalkan sastra, mulai dari diskusi di dalam kampus semangat merekan teaah diragukan: seharusnya dedikasi dalam kesusastaraan terus berkembang dan menjadikan kesusastraan dalam menemukan jati diri ketika ettika manusia masih dalam berada dalam tanda tanya. Saya tidak tau teman-teman kaliah banyak pada awal kuliah menggemari menulis karya sastra sebagai kompetensi dalam berkarya katanya setelah ini sudah tidak aktif' maka perlu dobrakan varu membuat nyaman dan mampu membuka dirinya lebih giat dalam langkah hidupnya.

Ketika saya harus menuliskan sebuah puisi dalam sekala malam alam menjamin tidak akan ada rasa paling dalam kecuali lahir setelah melakukan, 
Hidup ketika dipikirkan akan membosankan
Sebab pikiran hanya bagian dari mimpi 
Menulis puisi dalantaran ada kekosongan jiwa selalu menemukan diksi dalam menyusun puisi
Lahir dari makna yang ditukil dalam gemari para nabi dan bidadari.
Puisi yang jadi akan dibacakan tatkala ingin menemukan estetika sebuah karya sastra. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar