Selasa, 04 Desember 2018

Catatan Masa Sulit yang Tiba Setelah Berangkat

Sudah beberapa hari, akhir-akhir ini saya tidak mengisi  tulisan di blg ini: buukan karena malas atau bagaimana saya menulisnya, namun terlalu banyakhal yang harus saya tuliskan namun semua itu tidak bisa saya temukan dalam waktu yang tepat. Karena dalam keseharian saya merasakan waktu 24 jam itu kurang, entah mangapa saya merasa seperti itu, apa lantaran kesibukan terlalu menyita dalam menulis, saya masih bertanya-tanya tentang hidup ini, bagaimana saya bisa memanfaatkan waktu dengan sebuah rasa cinta yang paling dalam tanpa ada sebuah waktu yang buang sia-sia. 

Kesibukan dalam akhir-akhir sangat hingga lupa kadang baca buu, walau dalam tas selalu ada tawaran baca buku ada tiga dan empat yang bisa saya bawa dalam setiap saat, namaun kadanga tidak sampai selesai harus saya akhiri. Menulis adalah cara paling tepat dalam mengisi kekosongan, apalagi dalam menuliskan sebuah puisi, walau terkadang hanya menjadi sebuah uraian kata membentuk sebuah prosa. Menulis hanya butuh waktu paling sedikit dalam menuaikan segala apa yang ditangkap oleh naluri. 

Terkadang yang menjadi probllematika tidak selesai-selesai adalah masalah tentang diri: bagaimana bisa semua bisa dilakukan maksimal serta bisa membagi setiap waktu menemukan kreatifitas diri yang menjadi potensi diri sehingga yang kita lakukan lahir dari jiwa yang aling dalam menemukan semua hari ini hanya menjadi cara bagaimana melakukan aktivitas tidak berpacu pada tekanan, walau pada akhir-akhir ini banyak yang dilakuakn secara tekanan tidak lahir dari diri. 

Namun semua yang terjadi bukanlah hal yang amat sulit dan rumit, sebuah perjalanan adalah langkah yang pada akhrnya akan tiba suatu masa di mana semua ini akan tiba. Masa-masa paling berharga akan selalu menyelimutiku dalam nostalgia yang berharga, membahagaiakan apa yang direncakan dengan sebuah pengetahuan yang didapat bukan hanya sekedar bisa namun mampu membuka ruang baru dalam memberikan sebuah sublim-sublim mengenai hidup. 

Ada banyak hal yang saya temukan dalam masa-masa yang amat beruntung, melihat teman-teman saya yang semuanya sudah fokus pada satu kehidupannya saya disini masih diberi kesempatan bisa melang-lang buana dalam suana paling damai. Walau kadang rumit tidak dapat saya terjemahkan dalam sebuah tulisan namun semua itu dapat saya rasakan dalam nikmatnya cinta daam melakukan sebuah proses di dunia pendidikan. Teman-teman sudah pada merasakan nikmatnya hidup bersama dengan dunianya, di sini masih saja berjuang dalam sebuah keadaan yang paling dalam walau kadang kejam namun semua teratasi lantran masih saja ada suasan yang damai dalam jiwa, keos dalam keadaan. 

Terkadang ada banyak hal yang membuat kita dewasa, pernah keluar dari sebuah persoalan namun menemukan sebuah permaslahan baru; tidak akan menjadi dewasa ketika manusia hanya bisa membawa namun tidak dapat mencerna.Ada yang besar dari sebuah keadaan, ada  yang kecil dari sebuah keadaan namun semua itu terbentuk dari segala apa yang akan mampu menyikapi, semua memiliki masalah namun semua orang tidak akan mengetahui masalah yang mana akan melahirkan sebuah pengtehuan baru dalam hidup manusia.

Yang lahir dengan  keadaan kosong akan merongrong dalam kesetiaan manusia melakukan sesuatu seharusnya cara tidak baik memiliki implikasi dalam menjadikan diri pada suatu yang baru dalam menemukan hal yang menjadi berkesan dalam hidup; ilmu sebagai dasar buku dan kitab sebagai landasan dalam mendapatkan sumber pengetahuan semua akan bisa membawa pada paragraf paling sederhana dan bisa mencerna apa yang diterima dalam bentuk lakon dan laku sebagai objek akhir.

"Masa sulit tiba setelah berangkat hal yang sudah biasa dan wajar dalam hidup"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar