Senin, 15 November 2021

HASRAT, KARAKTER, DAN BERPIKIR DENGAN HATI


"Jangan sampai ilmu pengetahuan mengontrol hasrat, tapi hasrat perlu menjadi kontrol ilmu pengetahun, dan itu tugas manusia paling sederhana: punya rasa kesadaran berpikir dengan hati." 

Semua orang akan memiliki hasrat akan banyak hal, mulai dari hasrat untuk memuaskan diri sendiri, atau kepuasaan untuk orang lain. Ketika kita sebagai manusia normal kita punya kebutuhan yang perlu dipenuhi atau diselesaikan secara psikis ataupun keinginan biologis. Saat seorang sudah terpenuhi 'hasrat' tentu, akan ada rasa kepuasaan atas semua yang ada dalam diri. Tanpa ada orang tahu letak paling idealnya, kepuasannya. 

Saat seorang ingin menyelesaikan sesuatu dari apa yang telah terjadi, atau ia memiliki sebuah pandangan mengenai apa berat, tidak disukai. Berseberangan dengan diri. Tentu, manusia seperti inilah merupakan orang punya hasrat bukan yang secara biologis--yang sesuai dengan kebutuhan esensial. Bagaimana seorang akan merasakan kepuasaan akan dirinya, saat segala hal mengacu pada apa yang tergambar atau terstimulasi jiwa. Hasrat hanya menumpang dari jiwa eksistensial. 

Saat saya masih menjadi seorang bocah, selalu punya target apa yang perlu diambil atau dimiliki. Kalau masih bocah paling sederhana yang diingat, yaitu mengenai merawat burung di hutan, yang mana disitu bersistem oleh sekelompok bocah-bocah. 

Masa masih bocah. Kurang lebih demikian sistem berlaku secara kultural dan dilaksanakan secara mendahului moral atau aib. Sehingga, si bocah-bocah menjalankan sesuatu sesuai dengan kesempatan disengaja atau tidak. Contohnya; "siapa yang menemukan sarang burung lebih dulu, itu harus mengikuti aturan  yaitu 'menjaga siapa yang lebih dulu menemukan, itu yang pantas menjaga dan merawat.' Dan itu seiring jalan waktu selalu berlaku, dan terus berlalu." 

Hal itu, dapat dikatakan latihan tanpa disengaja untuk diajarkan kita punya hasrat bermoral. Latihan bocah-bocah masa itu lucu serta edan, tapi lurus. Secara sistematis tidak tergambar. Hidup yang tanpa disengaja tapi sangat penuh dengan pembelajaran. 

Secara tidak langsung. Kehidupan tersebut sangat ketat dekat akhir-akhir ini perlu dilakukan oleh manusia menjelang abad 21 ini. Secara hidup yang mungkin sangat sulit ditemukan kalau awal mula menerima pendidikan karakter tanpa tekanan, tapi sangat menyenangkan. 

Masa depan yang akan menjadikan kita lebih tidak punya dasar. Karena tidak dipungkiri kalau hidup masa depan yang pengalaman, penguatan, dan pembentukan karakter ini sangat perlu, dan dibutuhkan. Dari masa depan itu, kini bisa mempersiapkan. Secara serius atau sekedar pelajaran paling sederhana bisa membaca dan punya dasar penyelesaian hidup. 

Sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari ini, paling sederhana hidup seseorang yaitu hasrat. Secara tidak langsung seorang bisa saja punya kelebihan sekaligus membangkitkan kelebihan itu, dari kehidupan yang akan dihidupi. Bahkan kalau manusia mampu mengontrol hasrat, bukan hasrat menjadi kontrol. Paling dalam itu tidak hanya bicara ilmu tapi bagaimana ilmu diposisikan. Mungkin. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar