Minggu, 12 Mei 2019

Fragmen Membaca; Toreh Maos

Foto.M.Charis Hidayat

Fragmen Membaca: Toreh Maos

Kita buka baca gratis memiliki tujuan tidak lain tidak bukan untuk membuka jalan baru pada penggemar baca, yang tidak atau yang belum bisa membaca dunia dengan detail kita dianjurkan baca buku.

Milan Kundera novelis Rusia pernah menuliskan untuk menghancurkan sebuah negara sangat mudah hancurkan saja buku-bukunya, maka negara akan hancur.

Membaca membuat lupa luka; luka yang pernah dilakukan mantan atau luka atas menemukan hidup yang tidak sejalan atau tidak sesuai dengan harapan. Bagi yang sering luka dan melukai bacaannya masih perlu ditingkatkan agar luka segera lupa dan tidak melukai karena lupa untuk memikirkan melukai sebab rasa itu dicerna apa yang akan diharapkan pembaca perlu lebih rajin buka mata dan hati menerima beberapa bacaan seperti baca koran, novel, biografi, sejarah, dan filsafat.

Adapun beberapa salah duanya luka hati obatnya baca, baca lingkungan, baca harapan dan terakhir baca AlQur'an atau baca buku. Dalam Al-Qur'an iqrok menjadi anjuran dan surat pertama kali turun itu, sebagai bukti bahwa pentingnya baca, bukan sekedar baca Al-Quran, kitab, dan buku, tapi juga baca diri, keadan, kehidupan. Tentunya ada hal yang paling digemari dari salah duanya itu untuk membuka diri menerima apa yang harus diterima oleh diri; hingga tidak lepas dari esensi membaca, yaitu; membuka, mencerna, mendengar, dan mengamalkan.

Kreteria rekomendasi bacaan saat mengalami ketidak tahuaan tentang hidup; pertama kita perlu baca sejarah, selanjutnya ketika kegelisahan dengan mantan baca buku Madilog, dan ketika bingung dengan arah aalurnya politik kembalikanlah ke rakyat. Mungkin yang luka akan mantannya segera lupa, dan mengingat apa yang dibaca.

Jika dilihat dari otak kira kita bekerja sebagai pengingat kuat yang ada pada masalalu, ketika diisi dengan baca otak kiri akan berkerja dan akan terkontaminasi dengan apa yang diterima dalam naluri apa yang dibaca dan otak kiri sibuk menerima apa yang telah masuk hingga akan cenderung melupakan semua, kecuali teks yang diterima menghasilkan bahasa dan bermakna.

***
Fragmen tujuan buka teman baca;
Angin akan terus berdesir salagi rasa masih ada janji memahami
Angin yang lain tidak tahu mungkin saja peristiwa masih belum dirasa
tumpukan kertas berisi kata dan kalimat sempurna, anak kalimat bertemu dengan induk kalimat. Konjunsi telah memiliki arti lengkap pada kalimat selanjutnya: menunduk memahami teks adalah kerja manusia akan menemukan peristiwa bahasa, bisa menerima atau bisa juga tidak walau refrensi dalam lambang jelas; bermakna

Tulisan ini adalah fragmen
yang dibuka oleh beberapa shabat perjuangan menemukan peristiwa makna pada teks dalam kehidupan dan pada buku.
Ada: Rudi Harikusuma, M.Charis Hidayat, dan Dani Alfian.

berangkat kosong pulang kosong bukan kehidupan manusia: minimal pulang tidak kosong walau keburukan atau paling berarti berupa oleh-oleh kebaikan,
kala semua lupa akan semuanya yang menjelma makna tak akan abadi maka peristiwa abadi dalam bentuk Satu kata berawalan (A), Azimatku

Masuk pada fragmen 29/04/2019 Senin kemarin.
Kegiatan ini diberi nama gratis baca ini akan dibuka setiap hari Senin di depan Gasebo FKIP gedung C Unisma. Tujuan ini tidak lain tidak bukan bertujuan tentang esensi kemanusiaan dan siapa pencinta sebenarnya.

Setelah melakukan hal maka apa yang dirasa dan bisa diberi apa oleh manusia lain; hadiah pujian bukan menjadi tujuan, kalau ada yang muji sembur aja pakai abu karena itu akan menjerumus kita pada dunia kesombongan. Hal itu akan menjadi momok bagi kehidupan yang tidak sejalan dengan dunia literer.
"Membaca bertujan memperhalus perasaan, mempertajam wawasan, dan menemukan kemerdekaan dalam diri yang diitervensi oleh bacaanya"

Melakukan hal seperti ini memiliki keuntungan bagi diri kita sendiri: hal sederhana memahami judul buku walau tidak terlalu baca isi bukunya. Karena hal itu salah satu praktik-praktik intelektual yang dilakukan oleh para orang-orang besar berjiwa kemanusian dan ketuhanan tinggi.
Meminjam istilah apa yang telah ditulis oleh Francis Bacon (1561-1626) beberapa buku harus dicicipi, beberapa harus ditelan, dan beberapa lagi dikunyah dan dicerna.
Hal terbut memberikan artian bahwa dalam membaca kita harus bisa mengambil intisari dari kebutuhan kita, tidak harus semua dibaca dan dicerna tapi lebih tepatnya menyesuaikan kebutuhannya. Analoginya seperti hal seorang petani tidak akan butuh baca buku Marxis, Madilog, dan buku Ekonomi Kerakyatan. Yang berbicara tentang tatanan sosial dan masyarakat, seorang petani hanya perlu buku yang berisika tentang bercocok tanam yang baik seperti apa dan mendapatkan hasil lebih banyak ketika menggunakan pupuk A dan akan lebih kecil hasilnya kala menggunakan pupuk B.

Dinamika itu akan memahami bedanya mencangkul dan akan memfasilitasi cangkul: kita serasa beruntung dan bisa saja Tuhan telah memberikan jalan kepada ketika untuk bisa lebih berguna pada manusia yang tidak sekolah seperti kita. Kita mahasiswa banyak sebutan pada kita salah duanya yang kita kenal agent off change, agent off control, dsb. Hal itu seperti halnya kita mahasiswa punya banyak beban moral. Keberuntungan kita itu masih bisa belajar mengejar apa yang akan diaharapkan di depan kita. Maka dengan membaca akan dikenalkan apa yang bisa membuka cara-cara baru, bukan sekedar berpangku pada cara yang lalu.

Membaca adalah memiliki tujuan baru tanpa mengurangi kebaikan yang dulu yang masih berlaku hari ini. Membaca belajar sejarah untuk memahami arah ketika dimasa lalu ada hal yang sama dengan hari ini bisa saja bisa dibenturkan dengan sekarang yang mungkin saja masih bisa diterima oleh apa yang bisa menyelesaikan. Dan bisa menjadi refleksi dari berapa yang ada di masa depan kita.

Dalam diri manfaat baca juga akan cepat melupakan luka, luka terhadap cinta, akan lupa akan mantan hehe Karena dalam membaca akan ada pertarungan dan pertukaran logika dan naluri yang dirasa akan menjadi dialog panjang dalam diri dari apa yang diterima oleh logika dan naluri dari objek yang dibaca. Membaca ialah cara paling istemewa bagi para pemuja kesepian.

Katika buku sudah tidak ada yang mau dibaca, mari datang ke tempat kita ditoreh maos di gasebo depan gedung C FKIP Unisma. Setiap Senin membuka wahana baca, jika ada yang cocok bisa beli buku juga ada. Mari baca agar kita mengerti arti merdeka dalam jiwa.

Akhmad 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar