Senin, 13 September 2021

PERTEMUAN DAN HAL-HAL LAIN

Kita tidak akan lepas dengan pertanyaan yang selalu membuat kita berpikir. Baik secara pribadi yang terjadi, maupun hal paling jauh tapi punya pengaruh dalam dirinya. Tentu, pertanyaan serta pernyataan akan selalu membuat objek bicara atau seorang yang menanyakan perlu jawaban. Pertemuan paling sakral yang sering dianggap paling baik untuk pertama kali, yaitu menanyakan kabar. Selain itu, saat kawan lama punya cara paling sesuatu berharga. Saat itu pula sesuatu akan dijadikan objek awal mula perbincangan. 

Seorang yang selalu bertemu dengan teman lama akan punya kesan dan cerita, saat pertama kali bertemu. Biasa yang sering dibicarakan yaitu hal yang paling baik tentang ide, pengembangan diri, dan hal-hal yang memberi dampak pada kehidupan teman. Saat itu, kadang merasa bahwa moment itu dikenang. Moment tersebut seringkali berkaitan dengan tempat, nyaman atau tidak, akan punya kesan tersendiri. Dan punya nilai berharga tersendiri, entah nanti atau suatu saat kalau kita telah jauh lagi. Biasanya ini terjadi ketika teman sejoli saling punya harga saat pertemanan terjadi. 


Dalam sejarah Indonesia pada periode 1950-1960-an pertemuan seorang kawan yang begitu mengesankan saat pertemuan antara Soekarno dan John F. Kennedy, begitu banyak di foto-foto sosial media berserakan, tepatnya atas mobil. Saat kedua tokoh besar itu dikenal dan dikenang dalam sejarah. Hal itu, menjadi potret yang selalu terjadi--menunjukkan kalau pertemuan memiliki kaitan erat dengan kedekatan emosional dan batin. Kedekatan paling erat saat mereka yang bertemu saling menjaga prinsip suatu negara. 


Adapun, sebuah kedekatan antar teman sering menjadi jalan baik ketika setiap persoalan selalu dudukan dan ngobrol. Lalu menemukan solusi paling baik dan tepat, yang sekiranya memiliki dampak di masa akan datang, baik secara individual maupun secara universal. Sehingga dalam pertemanan maupun kedekatan yang nanti menimbulkan sebuah dampak kejelekan yang lengkap antara satu dan lainnya. Kalau hal itu terjadi antara kejelekan seorang teman yang sangat sempurna, berarti dalam hubungan antar teman, itu bukti keseriusan berteman. 


Kalau dikonsepkan dalam pertemanan ada dua hal, yaitu "pertemanan serius (PS)" dan "pertemanan ambisius (PA)." Ciri paling sederhana "PS" seseorang selalu punya cara dalam melakukan proses dengan menemukan suatu masalah lalu menentukan tujuan pemecahan masalah, sedangkan "PA" seorang yang selalu punya tujuan dan selalu mencapai dengan target apa yang telah diharapkan. Sehingga dari keduanya dapat disimpulkan kalau perjalan panjang proses dengan menikmati proses, dan satunya merupakan tujuan yang ingin tercapai dengan proses yang instans. 


Adapun yang sering terjadi dalam pertemuan sambil ngopi, akan punya nuansa berbeda dengan pertemuan yang tak sekedar ketemu di tempat lain, selain warung kopi atau cafe. Seperti biasa perbincangan akan dibuka dengan pertanyaan kabar dan kesibukan kalau teman lama tidak bertemu. Kalau sapaan akrab kata "asu" sebagai panggilan akrab akan sering terucap di sela-sela cerita dan tawa. Itulah mungkin orang jawa bahasa tongkrongan tersebut terlontar, tanpa berdampak negatif, dan itu baik secara pragmatik. 


Namun, ada pertemuan gender atau dikenal dengan pertemuan antar beda jenis. Pertemuan itu, akan punya cerita beda. Pertemuan lawan jenis pria dan wanita akan dilihat dari keakraban dulu, kalau dalam pertemuan itu dulu tidak begitu akrab dan bertemu, entah yang mengajak yang perempuan atau yang pria. Kalau dulu tidak ada perasaan emosional kuat, tentu akan punya nuansa berbeda. Bedanya saat memandang dan duduk berhadapan, entah mata yang tak kuat memandang antara satu sama lain. Keduanya berbicara dan bercerita tentang banyak hal; masa depan dan masa lalu, tersampaikan dengan baik dan lengkap. Tentu itu akan punya nilai tersendiri memaknai kondisi, dan tatapan maka tak mampu memandang. Dan kadang kenangan akan tercipta saat pertemuan telah buyar--pulang semua ke tempat tinggal masing-masing. 


Dan kenangan akan menjadi cerita panjang, saat kesepian selalu merawankan dengan pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan tentang sosok ideal kebahagiaannya. Lalu, juga menceritakan tentang kenyamanan dan ketenangan saat sendiri. Apakah jalan itu jadi jalan baik, berbiak bagi kekurang dan kelebihan yang dihafal, lalu saling menerima. Begitulah pertemuan dan hal yang belum selesai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar