Senin, 06 September 2021

WAKTU DAN HAL BELUM TUNTAS

 


Adalah "Times is money" dalam ingatan teringat bicara "waktu" karena sejak kecil doktrin waktu demikian. Dalam artian sederhana "waktu adalah uang," itu salah satu terjemahan bahasa Indonesia yang sederhana dan mudah diterima, entah orang baru tahu bahasa atau yang lama. Secara semantik bahasa selalu memberi makna sebenarnya yang ada di dalam teks. Kalau ada beranggapan secara konteks tentu punya kajian tersendiri berupa disiplin ilmu pragmatik. Sehingga dalam kajian lebih luas tulisan dan lisan bersamaan untuk pantas layak membicarakan waktu. 


Dalam agama tentu menganjurkan kita semua untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Sebab waktu itu sangat baik untuk dilakukannya, sehingga menjadi tolok baik buruk konsistensi manusia. Kalau nanti setiap perjalan manusia memperlakukan waktu dengan baik, maka manusia tersebut jadi yang bijak. Kalau nanti kita seorang yang handal dalam menentukan jalan baiknya. 


Sebagai subjek kita tentu punya cara untuk memperlakukan waktu. Jika tidak bisa memaksimalkan waktu tentu akan seperti hewan tidak berpikir secara logis. Kalau nanti, ia akan bisa terus hidup dan memanfaatkan tentu ada hal yang akan dituai secara bahagia dan baik. Manusia (subjek) memahami waktu dengan baik dan buruk akan dipengaruhi cara berkehidupan. Jika hidupnya mampu melakukan manajemen dengan baik, tentu akan ada privilege pas hidupnya. Sehingga ada kegiatan hidup begitu menyenangkan sekaligus memberi dampak ke kehidupan sekeliling kita. 


Mengaca pada saat penulis sendiri dalam melakukan pekerjaan. Pengalaman mengenai apa yang telah dipilih, yaitu keputusan besar atau kecil bermula dari kebutuhan atau keinginan, tentu telah dikonsepkan, entah ditulis atau diingat. Sebenarnya, itu menjadi salah dua dari untuk mengingat dan memperkuat. Karena dengan demikian untuk menjadi serius melakukan menghebohkan tujuan awal--yang kuat dan mempererat diri. Melakukan sesuai apa menjadi target dan impiannya. Walaupun pada prinsip lain tidak selalu relevan dan menjadi pemilihan ideal cara tersebut. Jika Albert Camus menggaungkan absurditas akan kehidupan 'bahwa hidup di dunia ini kosong, hanya kekosongan dalam hidup yang perlu dirayakan, penting bahagia.' Hal tersebut diambil dari pola tindakan tindakan seorang Sisifus yang dihukum mendorong batu ke gunung atas dan ke bawah, terus diulang-ulang, karena mendapat hukuman. 


Pada akhirnya konsep seorang yang melalui perjalanan waktu dengan baik, menulis, bekerja, dan melakukan kegiatan sosial lainnya. Tentu, ini akan jadi jalan baik seorang menentukan sekaligus merasakan rasa cinta pada pilihannya. Idealnya aja  ada statemen "aku akan melakukan sesuatu yang sekiranya tidak merugikan orang lain, tapi itu harus terus dilakukan, dan menghasilkan atau tidak terserah!' Satu sisi itu benar, namun sisi lain tidak. Idealnya akan kedua hal tersebut terletak sikap pengambilan dasar akan perjalanan dan pilihan. 


Waktu dihabiskan untuk latihan menulis, bahwa menulis tidak ada ujungnya. Kalaupun berujung hari ini dapat menulis tentang topik dengan beberapa paragraf, tentu akan ada pengembangan ide dari objek (topik) yang diambilnya. Hal ini menjadi tolok ukur penulis hidup di latar seperti apa dan bagaimana bisa hidup berdampingan sekaligus, menuliskan kegelisahan setiap hari dalam; laptop, Hp, status, diary, dan alat-alat penyimpan foto lainnya. Untuk terus menjadi waktu dan hal yang belum selesai untuk belajar menulis. 


Adapun kiat-kiat menulis yang baik, bukan ditentukan dengan hasil langsung jadi atau instan, semua seperti butuh proses, ia yang selalu punya cara memperlakukan waktu dengan baik. Dan ada juga memperluas kemampuan dengan proses panjang, dengan latihan. Cara lain akan memperlakukan waktu dengan baik, semestinya bisa menjalankan posisi paling ideal. Posisi tersebut perlu meningkatkan keseriusan akan sebuah tujuan yang menjadi kebutuhan. Jika nanti mampu melewati tahapan-tahapan latihan, hanya saja nanti perlu implementasi dalam standard professional. Dalam hal ini tentu tidak dapat dinikmati secara cepat dan singkat. Butuh kelihaian serta komitmen yang serius dan tinggi melakukannya. Dan begitulah kerja kita memaksimalkan waktu dengan baik dan ringkas. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar